Mantan agen CIA yang dibebaskan dari penjara di Portugal beberapa jam sebelum diekstradisi ke Italia menyampaikan terima kasih pada Presiden Donald Trump atas apa yang digambarkannya sebagai campur tangan pemerintah pada kasusnya.
Sabrina de Sousa hari Kamis (2/3) mengatakan pada Associated Press bahwa pejabat-pejabat Amerika telah mengontak pihak berwenang di Portugal dan Italia menjelang pembebasannya.
Pejabat-pejabat di Amerika dan Italia belum berkomentar. Kementerian Luar Negeri Portugal dalam pernyatan singkat pada Associated Press mengatakan “proses hukum di Portugal hanya dilakukan oleh pihak berwenang tanpa intervensi kekuatan politik. Ini yang benar terjadi dalam kasus ini.”
De Sousa dibebaskan hari Rabu (1/3) sehari setelah pemerintah Italia mencabut permintaan supaya De Sousa diekstradisi ke Italia.
Sebuah pengadilan di Italia menuduhnya terlibat dalam penculikan seorang ulama Muslim di Milan 14 tahun lalu sebagai bagian dari "penafsiran luar biasa" atas program anti-teroris Amerika, yang dilancarkan setelah serangan teroris 11 September 2001. Program itu mengawasi tersangka yang diculik dan dipindahkan ke luar Amerika, di mana mereka diiinterogasi dan kerap disiksa.
De Sousa ditangkap di bandara Lisbon pada Oktober 2015 ketika sedang dalam perjalanan ke India untuk mengunjungi ibunya. Ia telah beberapa kali mengupayakan supaya tidak diekstradisi dan mengeluhkan pemerintahan Barack Obama yang telah mengabaikannya. [em/al]