China pada pekan ini dijadwalkan menjadi tuan rumah konferensi tatap muka pertamanya dengan para pemimpin negara-negara di Asia Tengah. Konferensi tersebut dimulai sehari sebelum negara-negara Kelompok Tujuh (G-7) mengadakan KTT tahunannya di Jepang.
Presiden China Xi Jinping tampaknya akan mempromosikan keterlibatan ekonomi dan meningkatkan hubungan keamanan dengan Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Turkmenistan dalam pembicaraan yang digelar di Kota Xian, sebelah barat China, pada Kamis (18/5) dan Jumat (19/5).
KTT pertama Beijing dengan negara-negara di wilayah itu diadakan secara virtual pada tahun lalu. Konferensi pertama tersebut berlangsung ketika China terus melanjutkan proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan, sebuah investasi prasarana besar-besaran yang bertujuan meningkatkan hubungan perdagangan dan energi internasional.
Negara-negara di kawasan itu tertarik untuk mendapatkan akses yang lebih besar ke pasar China, dan Beijing berusaha untuk meningkatkan hubungan keamanan dan politik dengan mereka.
Washington juga memiliki kepentingan yang kuat dalam membangun hubungan dengan Kazakhstan dan Uzbekistan, yang telah menjadi mitra strategis Amerika Serikat selama 20 tahun.
Pada awal tahun ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pergi mengunjungi ibu kota dari kedua negara tersebut untuk mempromosikan investasi dan mendorong perubahan politik bagi keduanya.
Blinken mencatat bahwa sejumlah perusahaan AS telah menyutikkan dana lebih dari $50 miliar kepada perekonomian Kazakhstan sejak 1991, ketika negara tersebut berdiri setelah Uni Soviet runtuh. [ps/rs]
Forum