Mantan Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng, Jumat (11/9), menyatakan dirinya tidak bersalah atas dua tuduhan baru korupsi. Ia menyatakan, gugatan hukum terhadap dirinya bermotivasi politik.
Bulan lalu, Lim juga dikenai tiga dakwaan korupsi terkait posisinya sebagai gubernur negara bagian Penang dari 2008 hingga 2018, sebelum menjabat menteri keuangan. Istrinya, yang berprofesi sebagai pengacara, juga menghadapi gugatan hukum terkait sebuah proyek di Penang.
Lim mengatakan, dua tuduhan baru bahwa ia menyalahgunakan dana pemerintah negara bagian Penang senilai 50 juta dolar itu merupakan aksi lawan politiknya menjelang pilkada 26 September di negara bagian Sabah.
“Tuduhan itu sepenuhnya tidak berdasar dan bermotivasi politik, yang sengaja diajukan untuk merusak citra dan reputasi saya menjelang pilkada di Sabah,” katanya dalam sebuah konferensi pers setelah sidang pembacaan dakwaan.
Lim adalah bagian dari pemerintah reformis yang digulingkan Maret lalu. Pemerintahan baru pimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin didukung partai-partai korup yang dikalahkan dalam pemilu 2018. Meskipun pemilu nasional dijadwalkan berlangsung 2023, Muhyiddin mendapat tekanan dari sekutu-sekutunya di pemerintahan untuk menyelenggarakan pemilu dini karena koalisinya hanya menguasai mayoritas sangat tipis di parlemen.
Tantangan pertama yang dihadapi Muhyiddin adalah pilkada bulan ini di negara bagian Sabah yang dikontrol pihak oposisi. Pemerintah negara bagian Sabah sedang berusaha melumpuhkan usaha-usaha koalisi Muhyiddin membujuk para legislator di parlemen negara bagian itu untuk membelot.
Dua tuduhan yang diajukan terhadap Lim, Jumat, masih terkait proyek terowongan bawah laut senilai 1,5 miliar dolar di Penang.
Lim bulan lalu dituduh meminta jatah 10 persen dari keuntungan yang kemungkinan diraih proyek itu, dan menerima sogokan senilai hampir 794.000 dolar melalui proses penawaran proyek. Ia secara terpisah juga dituduh menyalahgunakan kekuasaan untuk mendukung istrinya terkait sebuah proyek perumahan pekerja. [ab/uh]