Pendiri gerakan separatis di Indonesia, Gerakan Aceh Merdeka (GAM), telah meninggal dunia dalam usia 84 tahun. Para pejabat Indonesia mengatakan Hasan di Tiro meninggal hari Kamis di rumah sakit di Banda Aceh. Dia menderita infeksi paru-paru dan sakit jantung.
Di Tiro mengumumkan kemerdekaan provinsi Aceh tahun 1976. Dia meninggalkan Aceh segera setelah kampanye separatis bersenjata dimulai, dan memimpin gerakan pemberontak itu dari pengasingan di Swedia.
Tiro kembali ke Indonesia tahun 2008, setelah terjadi kesepakatan damai tahun 2005 yang memberikan otonomi terbatas bagi provinsi Aceh. Konflik yang berlangsung selama tiga dekade di Aceh telah menewaskan sedikitnya 15.000 orang.
Upaya perdamaian di Aceh dipicu oleh bencana tsunami tahun 2004 yang menghancurkan provinsi itu dan menewaskan lebih dari seratus lima puluh ribu orang.