Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak dan menepiskan pernyataan kebijakan terbaru oleh kelompok militan Hamas. Itu dilakukannya hanya beberapa hari setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke Gedung Putih untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Trump.
Dokumen itu membatalkan seruan penghancuran Israel, meskipun tetap menolak pandangan bahwa negara Yahudi itu berhak eksis. Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan, Israel merasa berbeda. Wartawati VOA Carol Castiel berbicara tentang proses perdamaian itu dengan Ketua Proyek Israel, Allan Myer.
Umumnya orang Israel setuju dengan solusi dua negara bagi perdamaian Timur Tengah, tetapi jumlah yang jauh lebih sedikit percaya, perdamaian dimungkinkan dengan pembicaraan bilateral.
Allan Myer, Ketua Proyek Israel mengatakan, "Ada jajak pendapat baru di Israel dimana 61 persen orang Israel yang disurvey menyatakan mendukung dua negara untuk dua bangsa. Jajak pendapat yang sama lalu mengajukan pertanyaan - apakah menurut Anda, negosiasi bilateral akan mewujudkan hal itu? Jajak pendapat yang sama - 91 persen mengatakan tidak pernah."
Allan Myer adalah Ketua Proyek Israel dan mantan direktur program pertahanan bagi Dewan Keamanan Nasional di bawah Presiden Reagan. Beberapa hari lalu, Presiden Donald Trump bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan menyatakan akan melakukan apapun yang perlu guna memfasilitasi kesepakatan.
"Tetapi kesepakatan apapun tidak bisa dipaksakan oleh Amerika atau negara lain. Orang-orang Palestina dan Israel harus bekerja sama untuk mencapai kesepakatan yang memungkinkan kedua bangsa hidup, beribadah, dan berkembang dan sejahtera dengan damai," ujar Trump.
"Itulah masalahnya," ujar Myer.
Orang Israel dan Palestina saling tidak suka dan tidak percaya. Myer percaya, satu-satunya cara mewujudkan perdamaian di Timur Tengah adalah melalui pendekatan wilayah.
"Bilateral tak akan pernah berhasil. Kami sudah mencoba semua cara. Kami sampai pada detil yang ekstrem. Harapan saya dan satu-satunya cara kita bisa menemukan jalan menuju perdamaian adalah melalui pendekatan wilayah dan melibatkan negara-negara Arab lain, yang menurut saya, dalam situasi yang tepat, akan mendukung."
Menurut Myer, pembicaraan antara Abbas dan Presiden Trump positif dalam satu hal - meningkatkan peran Presiden Palestina di wilayah itu. Langkah selanjutnya dalam proses perdamaian Timur Tengah bagi Gedung Putih diperkirakan adalah kunjungan ke wilayah itu dalam beberapa minggu ini. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia berharap bisa membahas proses perdamaian itu dengan Presiden Trump. [ka/jm]