Mantan Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, tampil di pengadilan untuk menghadapi tuduhan kriminal atas kekeliruan pengelolaan program subsidi beras yang merugikan negara milyaran dolar.
Yingluck Shinawatra yang disingkirkan sebagai perdana menteri Thailand tahun lalu, disambut oleh puluhan pendukung yang mengelu-elukan namanya, saat ia tiba di Mahkamah Agung di Bangkok, hari Selasa (19/5).
Mantan perdana menteri itu mengatakan kepada wartawan, ia yakin akan terbukti tidak bersalah atas tuduhan itu, yang diperkirakan dapat menjatuhkan hukuman penjara selama 10 tahun terhadapnya.
Pada sidang hari Selasa itu, Yingluck mengaku tidak bersalah dan dibebaskan dengan uang jaminan. Sidang berikutnya dijadwalkan tanggal 21 Juli.
Yingluck dituduh telah melalaikan kewajibannya dalam menghentikan tindakan korupsi dalam program subsidi itu, yang membayar petani dua kali harga pasar untuk beras mereka. Dia mengklaim, tuduhan terhadap dirinya bermotif politik dan bersikeras menyatakan bahwa, subsidi itu telah memperbaiki kualitas hidup petani Thailand. Para penentangnya mengatakan, program itu merupakan usaha untuk memperoleh dukungan politik petani.