Mantan presiden Manuel Zelaya telah kembali ke Honduras, hampir dua tahun setelah kudeta yang didukung militer menyingkirkannya dari kekuasaan.
Pesawat Zelaya dari Nikaragua mendarat hari Sabtu di bandara ibukota Tegucigalpa. Ia disambut ribuan pendukung yang menunggu kedatangannya selama berjam-jam.
Mantan pemimpin itu diijinkan kembali karena perjanjian yang dicapainya awal minggu ini dengan penggantinya, Presiden yang sekarang Porfirio Lobo. Perjanjian itu ditengahi oleh Presiden Venezuela Hugo Chavez dan Presiden Columbia Juan Manuel Santos.
Perjanjian itu juga memungkinkan Honduras menjadi anggota organisasi negara-negara Amerika dan mengijinkan Zelaya serta pendukungnya ikut serta dalam politik Honduras termasuk membentuk Partai dan ikut dalam pemilu yang dijadwalkan tahun 2014.
Zelaya digulingkan tahun 2009 oleh militer karena berusaha mengubah konstitusi Honduras agar tetap bisa berkuasa.