Mantan Wali Kota Yekaterinburg, kota terbesar keempat di Rusia, ditangkap Rabu (24/8) atas tuduhan mendiskreditkan militer negara itu. Ini merupakan bagian dari tindakan keras terhadap para pengecam aksi militer Moskow di Ukraina.
Polisi menangkap Yevgeny Roizman (59), yang menjabat sebagai Wali Kota Yekaterinburg pada 2013-2018, menyusul penggeledahan di apartemen dan kantornya.
Roizman mengatakan kepada wartawan bahwa ia didakwa berdasarkan undang-undang baru yang diadopsi setelah Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari. Dia menghadapi hukuman lima tahun penjara jika terbukti bersalah.
Pengadilan Rusia mendenda Roizman tiga kali awal tahun ini atas tuduhan serupa, membuka jalan bagi kasus pidana yang diizinkan undang-undang untuk pelanggaran yang terjadi berulang kali.
Roizman, pengkritik keras Kremlin, adalah salah satu tokoh oposisi yang paling menonjol dan karismatik di Rusia. Selama masa jabatannya sebagai wali kota, ia menikmati popularitas luas di Yekaterinburg, kota berpenduduk 1,5 juta jiwa di Pegunungan Ural.
Tak lama setelah penangkapannya, beberapa warga setempat menyampaikan dukungan mereka. Kata-kata dukungan yang hati-hati juga datang dari saingan politik lama Roizman, gubernur wilayah Sverdlovsk Rusia.
“Kami dulu dan hingga saat ini masih bersaing secara politik. Hukum adalah hukum. Tapi, seperti orang lain, ia pantas mendapatkan keadilan dan rasa hormat, dan saya harap ia mendapatkannya,'' kata Gubernur Yevgeny Kuyvashev dalam sebuah pernyataan video yang diposting di Telegram.
Saat polisi mengawalnya dari apartemennya, Roizman mengatakan kepada wartawan bahwa ia kemungkinan akan dibawa ke Moskow untuk diselidiki. Ia mengatakan bahwa tuduhan kriminal terhadap dirinya dipicu oleh pernyataannya bahwa apa yang digambarkan Kremlin sebagai “operasi militer khusus'' di Ukraina adalah invasi. [ab/uh]
Forum