Sekelompok kecil orang pada Selasa (7/12) memprotes pemerintah militer di Myanmar, sehari setelah pengadilan khusus menjatuhkan hukuman empat tahun penjara kepada pemimpin terguling negara itu, Aung San Suu Kyi.
Demonstran berkumpul di Mandalay dan mengepalkan tangan ketika berbaris dan meneriakkan slogan-slogan menuntut dikembalikannya demokrasi, dan dibebaskannya semua orang yang ditahan sejak kudeta militer pada Februari lalu.
Suu Kyi, 76, dihukum karena menghasut dan melanggar pembatasan aktivitas untuk mencegah penyebaran virus corona. Hukuman empat tahun kemudian dikurangi menjadi dua tahun setelah grasi diperintahkan oleh pemimpin militer negara itu.
Hukuman pada Senin (6/12) adalah yang pertama dalam rangkaian kasus di mana pemenang Nobel itu diadili sejak kudeta militer pada 1 Februari lalu, sehingga partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi, tidak bisa memulai masa jabatan lima tahun kedua.
Persidangan Suu Kyi dikecam luas sebagai upaya lebih lanjut yang dilakukan oleh penguasa militer Myanmar untuk menggemboskan demokrasi yang telah dicapai negara itu dalam beberapa tahun belakangan. [ka/jm]