Dengan berteriak Allahu Akbar militan mulai menembaki jemaah. Ketika para jemaah berdesak-desakan untuk keluar dari masjid, mereka mendapati pintu keluar terhalang oleh mobil yang terbakar. Pada akhirnya 305 orang, termasuk 27 anak-anak, tewas dan 128 lainnya luka-luka.
Ebid Salem Mansour, seorang pekerja berusia 38 tahun di sebuah pabrik garam, mengatakan kepada Associated Press "Semua orang tiarap di lantai dan kalau ada yang mengangkat kepala, ia ditembak." Ia mengatakan "penembakan membabi buta dan histeris pada awalnya, lalu menjadi tembakan memilih-milih. Orang yang belum pasti mati atau masih bernafas ditembak mati."
Para saksi mata lain mengatakan militan menembaki ambulans ketika petugas pertolongan darurat berusaha mengangkut korban luka ke rumah sakit.
Masjid yang dijadikan sasaran serangan tersebut sering didatangi kaum Sufi. Kaum Sufi dipandang sebagai orang yang murtad oleh militan Islamis itu.
Nabil Sadeq, Jaksa Agung Mesir, mengatakan dalam pernyataan ada antara 25 hingga 30 orang penyerang. Sebagian dari mereka bertopeng dan lainnya dengan wajah terbuka. [gp]