Kaki tangan. Antek. Pengkhianat. Itulah istilah yang digunakan oleh kelompok militan untuk menggambarkan selusin jurnalis di wilayah Kashmir yang dikuasai India, yang masuk ke dalam daftar yang diterbitkan secara online.
Daftar yang terbit dalam blog yang terkait dengan kelompok militan Lashkar-e-Taiba (LeT) dan afiliasinya, Front Perlawanan (TRF), memiliki efek langsung. Setidaknya lima dari wartawan yang namanya masuk dalam daftar tersebut, langsung berhenti dari pekerjaan mereka.
Wartawan dan analis media mengatakan daftar itu menegaskan bahaya yang dihadapi para awak media di Kashmir. Mereka berisiko diserang atau diancam kelompok ekstremis pada satu sisi dan dituduh pihak berwenang mendukung atau mempromosikan terorisme di sisi lain.
Tekanan terhadap jurnalis di wilayah yang disengketakan itu terus meningkat sejak India mencabut status otonomi khusus Kashmir pada 2019.
Daftar wartawan itu terbit di Kashmir Fight, blog yang diyakini dikelola atau berafiliasi dengan LeTaiba, yang dinyatakan India dan sejumlah pihak lainnya sebagai kelompok teroris. Akses ke blog itu diblokir di Kashmir, tetapi tangkapan layar telah dibagikan secara luas secara online.
Satu versi yang dilihat oleh VOA menunjukkan nama-nama dan tuduhan yang ditujukan kepada 12 jurnalis, bersama inisial outlet berita mereka. Teks itu berbunyi, “Mereka sudah terdaftar dan waktu/nasib mereka sudah ditetapkan.” [ka/rs]
Forum