Orang-orang di lokasi kejadian dan penduduk setempat, dan bukan polisi yang mencegah pertumpahan darah lebih lanjut dalam serangan teror pada Jumat (29/12) terhadap jemaat Kristen Koptik di Mesir, menurut saksi mata.
Sembilan tewas ketika laki-laki bersenjata melepas tembakan ke arah gereja dan toko milik orang Kristen di dekatnya di Kairo.
Kepada kantor berita Associated Press (AP), saksi mata mengatakan jumlah korban tewas mungkin lebih banyak kalau jemaat di Gereja Mary Mina dan orang di sekitar lokasi tidak bertindak. Mereka mengungkapkan orang-orang di dalam gereja menutup gerbang besi yang berat guna mencegah penembak masuk.
Orang-orang di sekitar lokasi melempari orang bersenjata itu dengan batu, meskipun ia terus melepas tembakan. Lainnya menyembunyikan sepeda motor orang bersenjata itu supaya tidak bisa pergi.
Saksi-mata mengungkapkan seseorang menabrak penembak yang berhenti menembak untuk mengisi peluru, dan membantingnya.
Orang di sekitar kejadian mengatakan kepada AP, ia hendak memukulkan batu besar ke kepala si penembak, tetapi polisi tiba, menembak, dan melukai orang bersenjata itu supaya bisa menangkapnya hidup-hidup.
ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan itu, dan juga beberapa serangan teroris lain terhadap orang Kristen Koptik dalam setahun ini di Mesir, menewaskan lebih dari 100 orang. [ka]
