Masyarakat dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), optimis pembangunan dan keberadaan sirkuit motor balap dunia, MotoGP Mandalika pada 2021, memiliki daya ungkit ekonomi bagi masyarakat. Persiapan dan pembangunan terus dilakukan, termasuk pembekalan bagi sumber daya manusia di Lombok yang harus terlibat dalam even internasional ini.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan pembangunan lintasan motor balap MotoGP di Mandalika telah berjalan sesuai rencana, seiring dengan pembangunan infrastruktur penunjang. Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Najamuddin Amy, mengatakan sejumlah persiapan sedang dilakukan seperti penyiapan pembangunan rumah sakit internasional, jalan penghubung dan infrastruktur penunjang, serta perencanaan penjualan tiket secara online. Presiden Joko Widodo, kata Najamuddin, direncanakan akan meresmikan dimulainya sejumlah proyek pembangunan untuk sirkuit MotoGP Mandalika, di Nusa Tenggara Barat.
Di bulan Oktober ini rencananya Pak Presiden akan melakukan beberapa peresmian ground breaking terkait dengan progress infrastruktur yang ada di sana (KEK Mandalika). Kalau melihat dari prosentasenya memang sampai dengan sejauh ini, tahapan-tahapan awal 30 sampai 40 persen sudah mulai dilaksanakan, pembangunan infrastruktur sudah mulai juga dilaksanakan di kawasan Kuta Mandalika," kata Najamuddin Amy.
Perhelatan dunia balap motor di sirkuit MotoGP Mandalika pada 2021 mendatang, dipastikan akan mendatangkan banyak keuntungan bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat, terutama dalam hal ekonomi dan lapangan pekerjaan. Najamuddin Amy mengatakan, dipilihnya Lombok sebagai tempat sirkuit MotoGP 2021 memberikan banyak peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat, dan melibatkan sebanyak mungkin warga NTB menjadi bagian dari pelaku gelaran olah raga dunia ini.
“Dengan adanya MotoGP ini, ada 65.000 tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mensupport itu. Nah, sekarang dari Dinas Tenaga Kerja kami sedang melakukan assessment, kemudian melakukan inventarisasi pekerjaan-pekerjaan apa saja yang bisa mensupport dari penyelenggaraan MotoGP di tahun 2021 itu," katanya.
Salah satu contoh misalnya, tenaga kerja yang menjadi operator di sana, sampai ke official yang ada di rute MotoGP sendiri, lintasannya itu, itu membutuhkan kemarin itu 300 orang yang akan dikirim, pada tahap pertama 150 orang belajar ke sirkuit MotoGP di Sepang, di Malaysia," lanjut Najamuddin Amy.
Warga Apresiasi Penyelenggaraan Balap Motor Dunia di Lombok
Terpilihnya Lombok sebagai salah satu tempat diselenggarakannya balap motor dunia MotoGP, disyukuri dan diapresiasi banyak warga. Termasuk Lalu Mahsun, warga Mataram yang juga Wakil Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesian (HPI) Nusa Tenggara Barat. Mahsun serta kebanyakan warga Lombok menyambut antusias gelaran MotoGP berharap, keberadaan MotoGP di Lombok dapat memberikan manfaat bagi warga, khususnya untuk meningkatkan perokonomian melalui sektor pariwisata.
“Sangat apresiasi sekali kalau itu memang terwujud, masyarakat memang sudah semangatnya sangat luar biasa untuk menyambut itu. Tidak karena semata-mata itu program pemerintah, tetapi yakin orang-orang Lombok itu akan mendapatkan manfaat yang besar, terutama dari arus kunjungan wisatawan. Karena bagaimana pun juga, kunjungan wisatawan di Lombok menjadi target prioritas masyarakat, bagaimana bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui industri pariwisata.”
Pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika telah dimulai dan berjalan dengan pembebasan lahan untuk infrastrukur jalan, yang diperkirakan membutuhkan dana dari APBN sebanyak Rp. 1,7 Triliun untuk pembangunan jalan akses dan pembebasan lahan. Pembangunan jalan penghubung ke Bandara Internasional Lombok Praya serta Pelabuhan Gilimas untuk bersandarnya kapal pesiar, juga dibutuhkan sebagai dukungan konektivitas infrastrukur penunjang.
Sirkuit Mandalika dengan panjang 4,31 km dan memiliki 17 tikungan, merupakan sirkuit jalan raya pertama di dunia yang diwarnai pemandangan pantai dan perbukitan. Pengaspalan badan jalan dijadwalkan mulai pada Desember 2019, yang dilanjutkan dengan peningkatan kualitas jalan menjadi lintasan balap motor. Pada akhir 2020, sirkuit MotoGP Mandalika ditargetkan selesai dibangun.
Najamuddin Amy menambahkan, pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika beserta infrastruktur pendukungnya akan diikuti pula dengan penyiapan sumber daya manusia lokal beserta potensi ekonomi yang dapat diangkat. MotoGP Mandalika diyakini akan menjadi faktor yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lombok.
“Pemberdayaan itu dilakukan, kita berkolaborasi dengan pemerintah pusat, dengan business community yang ada di sini. Kemudian untuk produk-produk lokal kita gesa (dorong) juga, kita berikan kesempatan untuk menjadi bagian dari MotoGP 2021 ini, sehingga kita tidak hanya sekedar menonton tapi kita juga mendapatkan aspek ekonomi yang bisa menyejahterakan masyarakat. Kita optimis dengan MotoGP ini, karena pengalaman di tempat-tempat lain, MotoGP ini, dia tidak pernah rugi, karena ada faktor atau sektor lain yang diungkit. Bahwa ini MotoGP, tempat pertama satu-satunya di Indonesia," kata Najamuddin Amy.
MotoGP Mandalika 2021 Diyakini Datangkan Investasi
Penyelenggaraan MotoGP Mandalika pada 2021 diyakini akan mendatangkan banyak keuntungan dan investasi, mulai dari sponsor penyelengara MotoGP, biaya penayangan siaran langsung televisi, keuntungan dari pabrikan motor peserta MotoGP, serta devisa yang datang dari jutaan wisatawan manca negara. Diperkirakan 4,5 juta wisatawan akan datang ke Lombok tahun 2020 nanti. Najamuddin Amy mengatakan, masuknya budaya dan nilai-nilai global melalui MotoGP tetap menjadi perhatian pemerintah daerah, yang dapat disaring dengan keberadaan peraturan desa dan adat yang masih tetap dipegang oleh masyarakat Lombok sebagai kearifan lokal.
“Desa-desa di Nusa Tenggara Barat ini rata-rata sudah dibekali, terutama di Pulau Lombok ini, ada Awik-awiknya, ada peraturan desanya. Dan itu tidak boleh kita langgar, tetapi kita menyesuaikan dengan apa yang ada, kita kombinasikan dengan sebaik-baiknya, bahwa keterbukaan itu penting, investasi yang hadir itu penting, karena tanpa investasi mustahil kita ada pertumbuhan ekonomi. Tanpa investasi mustahil kita bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, tentu dengan regulasi dari menghormati kearifan lokal yang ada," kata Najamuddin Amy.
Lalu Mahsun berharap masyarakat Lombok memiliki kesadaran pariwisata yang merata yang diikuti pembekalan yang memadai, sebagai kesiapan dasar menghadapi lompatan ekomoni dan sosial dengan keberadaan sirkuit MotoGP Mandalika.
“Tingkat kesadaran masyarakat tentang pariwisata itu yang paling dasar yang dibutuhkan dulu bagi masyarakat, sehingga barulah ke jenjang berikutnya bagaimana mengemas, ikut di dalamnya dalam berpariwisata itu sendiri. Maka, diklat, pengarahan, sadar wisata, kelompok-kelompok sadar wisata itu harus ditumbuhkan merata," kata Lalu Mahsun. [pr/em]