Tautan-tautan Akses

Mattis Memperingatkan Korea Utara tentang Ancaman Serangan Misil


Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, kanan, dan Menteri Pertahanan Jim Mattis tiba di Capitol Hill in Washington, 2 Agustus 2017 untuk memberikan taklimat kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat. (Foto:dok)
Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, kanan, dan Menteri Pertahanan Jim Mattis tiba di Capitol Hill in Washington, 2 Agustus 2017 untuk memberikan taklimat kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat. (Foto:dok)

Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis memperingatkan Korea Utara bahwa setiap usaha meluncurkan rudal ke daratan Amerika “akan dengan cepat berubah menjadi perang.”

“Kalau mereka melakukan hal itu, kita bisa memulai perang,” kata Mattis kepada wartawan yang mengikuti kunjungannya ke Korea Selatan hari Senin (14/8). ``Anda tidak bisa menembak siapapun di dunia ini tanpa ada konsekuensinya,” kata Mattis.

Kantor berita resmi Korea Utara KCNA mengatakan hari Selasa (15/8) bahwa pemimpin Kim Jong-un telah menerima laporan dari komandan tentaranya tentang rencana menyerang kawasan di sekitar pulau Guam, teritori Amerika di Lautan Pasifik sebelah barat. Kim mengatakan ia akan memantau tindakan Amerika dulu sebelum membuat keputusan, menurut laporan itu.

Kim Jong-un telah memerintahkan tentaranya untuk “siap tembak” kapan saja ia membuat keputusan untuk itu, kata laporan KCNA.

Jim Mattis berusaha meredakan ketakutan menyusul ancaman Korea Utara untuk meluncurkan misil ke arah pulau Guam. Kalau itu terjadi, tambahnya, “kita akan mengetahuinya dalam waktu singkat.”

Kata menteri pertahanan Amerika itu, apabila para pejabat pertahanan memastikan bahwa rudal itu akan mengenai pulau Guam, “kita akan menembak jatuh rudal itu.”

Walaupun Mattis terus menggunakan kata-kata yang keras, ia juga secara konsisten mengatakan bahwa Amerika lebih suka penyelesaian diplomatis untuk menghilangkan perbedaan pendapat dengan Korea Utara.

“Amerika tidak berminat mengganti rezim di Korea Utara atau mempercepat penyatuan kedua Korea,” katanya dalam tulisan bersama dengan Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson yang dimuat dalam harian Wall Street Journal. “Kami tidak mencari-cari alasan untuk menempatkan pasukan Amerika di sebelah Utara kawasan bebas militer,” tambahnya. [ii]

XS
SM
MD
LG