Tautan-tautan Akses

Hendak Bunuh Khadafi, Rudal Prancis 'Nyasar' Tembak Pesawat Penumpang pada 1980


Seorang polisi Itala berpatroli di hangar di Kota Pratica di Mare, dekat Roma, yang menyimpan puing pesawat penumpang Itavia DC-9 yang jatuh di Pulau Ustica di Laut Tengah pada 27 Juni 1980, Roma, Italia, 15 Desember 2003. (Foto: Emiliano Grillotti/AP Photo)
Seorang polisi Itala berpatroli di hangar di Kota Pratica di Mare, dekat Roma, yang menyimpan puing pesawat penumpang Itavia DC-9 yang jatuh di Pulau Ustica di Laut Tengah pada 27 Juni 1980, Roma, Italia, 15 Desember 2003. (Foto: Emiliano Grillotti/AP Photo)

Seorang mantan perdana menteri Italia, Sabtu (2/9), berpendapat bahwa sebuah rudal angkatan udara Perancis secara tidak sengaja menjatuhkan sebuah jet komersial di atas Laut Mediterania pada 1980 saat berupaya membunuh pemimpin Libya saat itu, Muammar Khadafi.

Mantan perdana menteri Italia yang pernah menjabat dua kali, Giuliano Amato, mengimbau Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membantah atau mengonfirmasi pernyataannya tentang penyebab kecelakaan yang terjadi pada 27 Juni 1980. Bencana tersebut menewaskan 81 orang di dalam sebuah penerbangan domestik Italia.

Dalam wawancara dengan harian Roma, La Repubblica, Amato mengatakan dia yakin Prancis menyerang pesawat tersebut sambil menargetkan jet militer Libya.

Meskipun mengakui bahwa ia tidak memiliki bukti kuat, Amato juga berpendapat bahwa Italia telah memberi informasi kepada Khadafi. Akibatnya, pemimpin Libya tersebut, yang sedang dalam perjalanan kembali ke Tripoli dari pertemuan di Yugoslavia, tidak menaiki jet militer Libya.

Giuliano Amato, saat menjabat sebagai menteri dalam negeri, menghadiri konferensi pers di Palazzo Chigi, kantor Perdana Menteri Italia di Roma, Italia, 16 Maret 2007. (Foto: Plinio Lepri/AP Photo, arsip)
Giuliano Amato, saat menjabat sebagai menteri dalam negeri, menghadiri konferensi pers di Palazzo Chigi, kantor Perdana Menteri Italia di Roma, Italia, 16 Maret 2007. (Foto: Plinio Lepri/AP Photo, arsip)

Penyebab kecelakaan itu adalah salah satu misteri paling abadi di era Italia modern. Beberapa orang mengatakan sebuah bom meledak di dalam pesawat jet Itavia dalam penerbangan dari Bologna ke Sisilia. Di sisi lain, ada pihak yang mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap puing-puing tersebut, yang ditarik dari dasar laut beberapa tahun kemudian, menunjukkan bahwa pesawat tersebut terkena hantaman rudal.

Jejak radar menunjukkan adanya kesibukan aktivitas pesawat di udara saat pesawat jatuh.

“Versi yang paling kredibel adalah tanggung jawab angkatan udara Prancis, yang bekerja sama dengan Amerika dan berpartisipasi dalam perang di udara pada malam 27 Juni,” kata Amato.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) berencana untuk “mensimulasikan latihan, dengan banyak pesawat beraksi, di mana sebuah rudal seharusnya ditembakkan” dengan Khadafi sebagai sasarannya, kata Amato.

Kotak-kotak dan karung-karung berisi puing-puing pesawat Itavia DC-9 yang jatuh di Pulau Ustica di Laut Tengah pada 27 Juni 1980, di simpan di hangar di Kota Pratica di Mare dekat Roma, 15 Desember 2007. Kecelakaan yang menewaskan 81 orang itu diduga akibat ditembak rudal Prancis yang salah sasaran. (Foto: Emiliano Grillotti/AP Photo, arsip)
Kotak-kotak dan karung-karung berisi puing-puing pesawat Itavia DC-9 yang jatuh di Pulau Ustica di Laut Tengah pada 27 Juni 1980, di simpan di hangar di Kota Pratica di Mare dekat Roma, 15 Desember 2007. Kecelakaan yang menewaskan 81 orang itu diduga akibat ditembak rudal Prancis yang salah sasaran. (Foto: Emiliano Grillotti/AP Photo, arsip)

Setelah kecelakaan itu, para pejabat Prancis, Amerika Serikat (AS) dan NATO membantah adanya aktivitas militer di udara pada malam itu.

Menurut Amato, sebuah rudal diduga ditembakkan oleh jet tempur Prancis yang lepas landas dari sebuah kapal induk, kemungkinan di lepas pantai selatan Corsica.

Amato, yang berusia 85 tahun, mengatakan bahwa pada 2000, ketika dia menjadi perdana menteri, dia menulis surat kepada Presiden AS Bill Clinton dan Presiden Prancis Jacques Chirac, mendesak mereka agar menjelaskan apa yang terjadi. Namun pada akhirnya, permohonan tersebut disambut dengan “kebungkaman total,” kata Amato.

Pernyataan keterlibatan Prancis bukanlah hal baru. Dalam sebuah wawancara televisi pada 2008, mantan presiden Italia Francesco Cossiga, yang menjabat sebagai perdana menteri ketika kecelakaan itu terjadi, menyalahkan rudal Prancis yang menyasar jet militer Libya. Ia mengklaim mengetahui bahwa dinas rahasia Italia cabang militer telah memberi tahu Khadafi.

Khadafi terbunuh dalam perang saudara di Libya pada 2011. [ah/ft]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG