Tim pencari mencari tiga pemandu suka Sherpa yang hilang akibat salju longsor yang paling banyak menelan korban di puncak gunung tertinggi di dunia itu.
Sebegitu jauh, longsoran salju telah menewaskan 13 lainnya. Mayat ke-13 berhasil ditemukan dan dikeluarkan dari timbunan salju pada hari Sabtu.
Sebagian jalur menuju Khumbu Icefall, jalur pendakian di mana salju longsor menyapu sekelompok pemandu Jumat pagi, ambruk sepenuhnya Ang Tshering dari Asosiasi Pendaki Nepal mengatakan, jalur baru pendakian harus dibuat, tambang-tambang harus diperbaiki dan tangga-tangga aluminium harus ditempatkan di belahan dinding es sebelum pendakian rutin bisa dilakukan.
Tshering juga mengatakan, sebuah kelompok lain pemandu Sherpa, yang telah melewati kawasan itu sebelum longsor, kesulitan kembali ke kamp utama. Mereka, katanya, hanya bisa pulang setelah rute baru dibuat.
Identitas para korban dan yang hilang masih belum diumumkan secara resmi. Juru bicara kementerian pariwisata, Mohan Krishna Sapkota, mengatakan untuk mendukung operasi pencarian dan penyelamatan yang tengah berlangsung, tiga helikopter telah dikirimkan ke lokasi.
Kejadian ini menunjukkan risiko yang dihadapi para pemandu lokal saat melakukan persiapan bagi para pendaki. Lebih 3.000 orang berhasil menaklukkan puncak tertinggi di dunia ini sejak pertama kali dilakukan oleh Edmund Hillary dan Tenzing Norgay dari Selandia Baru pada 1963.
Sebegitu jauh, longsoran salju telah menewaskan 13 lainnya. Mayat ke-13 berhasil ditemukan dan dikeluarkan dari timbunan salju pada hari Sabtu.
Sebagian jalur menuju Khumbu Icefall, jalur pendakian di mana salju longsor menyapu sekelompok pemandu Jumat pagi, ambruk sepenuhnya Ang Tshering dari Asosiasi Pendaki Nepal mengatakan, jalur baru pendakian harus dibuat, tambang-tambang harus diperbaiki dan tangga-tangga aluminium harus ditempatkan di belahan dinding es sebelum pendakian rutin bisa dilakukan.
Tshering juga mengatakan, sebuah kelompok lain pemandu Sherpa, yang telah melewati kawasan itu sebelum longsor, kesulitan kembali ke kamp utama. Mereka, katanya, hanya bisa pulang setelah rute baru dibuat.
Identitas para korban dan yang hilang masih belum diumumkan secara resmi. Juru bicara kementerian pariwisata, Mohan Krishna Sapkota, mengatakan untuk mendukung operasi pencarian dan penyelamatan yang tengah berlangsung, tiga helikopter telah dikirimkan ke lokasi.
Kejadian ini menunjukkan risiko yang dihadapi para pemandu lokal saat melakukan persiapan bagi para pendaki. Lebih 3.000 orang berhasil menaklukkan puncak tertinggi di dunia ini sejak pertama kali dilakukan oleh Edmund Hillary dan Tenzing Norgay dari Selandia Baru pada 1963.