Korea Utara pada Rabu (29/09) mengakui peluncuran rudal terbarunya, sehari setelah Korea Selatan pertama kali melaporkannya.
Media yang pemerintah KCNA dan surat kabar Harian Pekerja menyebut “rudal hipersonik” dan “baru dikembangkan” itu sebagai “proyek prioritas utama” setelah pemimpin Kim Jong Un memaparkannya di Kongres Partai Buruh yang berkuasa pada Januari tahun ini.
Selama ini Korea Utara biasa melaporkan berita satu hari setelah kejadian.
Laporan resmi tidak menyebutkan Kim Jong Un menyaksikan tes tersebut, melainkan mengatakan bahwa Pak Jong Chon, anggota politbiro dan pejabat militer veteran, hadir pada peluncuran di daerah terpencil di Provinsi Jagang, dekat perbatasan dengan Tiongkok.
Peluncuran itu, yang ketiga bulan ini, terjadi hanya tiga hari setelah Korea Utara mengulangi tawarannya untuk pembicaraan bersyarat dengan Korea Selatan.
Sejumlah ahli mengatakan peluncuran rudal terbaru itu kemungkinan dimaksudkan untuk menguji bagaimana Korea Selatan akan menanggapinya, sementara Korea Utara membutuhkan Seoul untuk membujuk Washington agar mengurangi sanksi ekonomi dan membuat konsesi-konsesi lainnya. [lt/uh]