Ketika gerimis mengundang di Chinatown, New York, jurnalis April Xu merasa ingin mampir ke toko roti untuk menikmati kudapan. “Tapi bukan di Fay Da,” katanya, merujuk pada sebuah toko roti di sudut terdekat.
Xu tidak lagi mengunjungi Fay Da Bakery. Tidak sejak dia melaporkan bagaimana jaringan toko roti terbesar di New York yang berasal dari China itu diduga mencuri ratusan ribu dolar gaji karyawannya.
Banyak orang merasa dekat dengan toko roti terkenal itu, kata Xu kepada VOA. “Ketika mereka melihat berita itu, mereka terkejut,” katanya.
Toko roti itu menyetujui penyelesaian senilai US$940.000 untuk menyelesaikan klaim dari mantan karyawan dan karyawan aktif saat ini.
Ini adalah berita besar – jenis berita yang disukai outlet media nirlaba “Documented,” tempat Xu bekerja. Kisah-kisah yang kurang diliput – seperti menunggak pembayaran gaji dan perumahan – adalah fokus dari outlet berita seputar imigran ini.
Seiring topik imigrasi, yang menjadi isu dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, outlet berita ini berusaha menyeimbangkan liputan khasnya dengan menyanggah klaim-klaim palsu.
Di tengah retorika rasis dan anti-imigran yang didorong kelompok sayap kanan, tim “Documented” melihat liputan lokal mereka tentang imigrasi sebagai sesuatu yang krusial.
Inspirasi untuk “Documented” berasal dari ketidakpuasan terhadap bagaimana media arus utama kerap meliput persoalan imigrasi, kata salah satu pendirinya, Mazin Sidahmed.
Lahir di Sudan, Sidahmed pernah bekerja untuk The Guardian di New York dan media lainnya sebelum mendirikan outletnya sendiri pada tahun 2018.
“Tidak ada yang benar-benar meliput bagaimana perubahan kebijakan federal yang besar itu terjadi pada tingkat lokal di kota-kota besar seperti New York, di mana sebagian besar imigran tinggal,” kata Sidahmed kepada VOA di kantornya di Financial District. “Ada celah yang nyata dan kebutuhan akan sebuah situs yang meliput bagaimana kebijakan imigrasi federal berjalan di tingkat lokal,” tambahnya.
Komitmen untuk memenuhi kebutuhan pembaca telah menjadi inti dari kesuksesan “Documented,” kata Sidahmed.
Pada awalnya, outlet ini meluncurkan penilaian kebutuhan yang fokus pada pemirsa berbahasa Spanyol. Menurut Sidahmed, hal ini berhasil mencari cara terbaik untuk melayani komunitas tersebut.
Ketika “Documented” mengetahui bahwa komunitas ini mendapatkan sebagian besar berita dari grup WhatsApp, mereka memulai layanan berita berbahasa Spanyol di aplikasi tersebut.
“Selama lima tahun terakhir, aplikasi ini telah berkembang menjadi mesin yang mendorong jurnalisme terkuat kami,” kata Sidahmed. “Namun, untuk mencapai titik tersebut sangatlah sulit dan menantang, dan hal ini melibatkan pembangunan kepercayaan yang besar.”
Selain bahasa Inggris dan Spanyol, “Documented” juga terbit dalam bahasa Mandarin dan Kreol Haiti. Untuk melayani komunitas China dengan lebih baik, “Documented” mengoperasikan akun berita di WeChat. Untuk komunitas Karibia, mereka menggunakan platform NextDoor.
“Kami merasa bahwa kami tidak bisa meminta orang untuk membuka situs web kami untuk mengonsumsi berita setiap hari. Kami harus menyampaikan berita kepada mereka,” kata Xu.
Platform seperti WhatsApp dan WeChat adalah jalur dua arah. Dokumenter menyampaikan berita, dan audiens bisa langsung menghubungi reporter dengan tips atau pertanyaan.
Dengan begitu, kata Sidahmed, “Documented” bisa menghasilkan konten yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Mereka juga menerbitkan konten yang membantu audiens menavigasi birokrasi pemerintah atau mengakses sumber daya.
“Saya rasa tidak ada media arus utama yang benar-benar bekerja sama dengan para imigran secara langsung dengan cara seperti itu, untuk melayani mereka, dan bukan hanya meliputnya,” kata Fisayo Okare, yang berasal dari Nigeria, dan ikut menulis buletin itu.
Pada tahun 2022, New York City menjadi rumah bagi sekitar 3,1 juta imigran, sekitar 38 persen dari total populasi kota, menurut laporan kantor walikota.
Banyak staf “Documented” yang termasuk dalam populasi tersebut. Okare mengatakan pekerjaan mereka diperkuat oleh latar belakang tim. “Sebagai seorang imigran, saya cenderung memahami apa yang dialami oleh para imigran lain,” katanya. “Kami bangga karena tidak hanya menulis tentang imigran, tetapi juga menulis untuk mereka.”
Baru-baru ini, hal tersebut termasuk mengoreksi berbagai klaim yang tidak berdasar tentang imigrasi ilegal, termasuk teori konspirasi yang diulang-ulang oleh calon presiden Donald Trump tentang warga Haiti di Ohio. “Peran kami selama ini adalah untuk memberikan informasi yang benar setiap kali ada informasi yang salah atau tidak akurat,” kata Okare.
“Documented” juga melawan tren di Amerika Serikat, di mana industri berita lokal telah berjuang selama bertahun-tahun.
Menurut laporan Northwestern University's Local News Initiative tahun 2024 ini, selama dua dekade terakhir, Amerika Serikat telah kehilangan lebih dari sepertiga surat kabarnya. Hampir 55 juta orang di seluruh negeri memiliki akses terbatas atau bahkan tidak memiliki akses sama sekali ke berita lokal.
“Ketika sebuah kota kehilangan institusi berita lokal, hal ini akan membawa dampak buruk bagi kota tersebut. Orang-orang mulai melihat isu-isu lokal mereka dalam lensa nasional dan tidak merasa terikat dan terhubung dengan komunitas mereka,” kata Sidahmed. [th/em]