Israel menggunakan klaim terkait terowongan di bawah perbatasan Mesir dengan Gaza, sebagai tameng untuk menjustifikasi serangan mereka ke Rafah, lapor media yang terafiliasi dengan pemerintah, Al-Qahera News, pada Rabu (29/5), dengan mengutip sebuah “sumber tingkat tinggi pemerintah Mesir.”
“Tidak ada kebenaran dari laporan-laporan media Israel terkait keberadaan terowongan-terowongan di perbatasan Mesir dengan Gaza,” sumber itu mengatakan kepada Al-Qahera, yang memiliki kaitan dengan intelijen negara.
“Israel menggunakan tuduhan-tuduhan ini untuk membenarkan kelanjutan operasi di Rafah, Palestina, dan memperpanjang perang untuk tujuan politik.”
Tentara Israel pada Rabu mengatakan bahwa mereka mengambil “kontrol operasional” dari koridor Philadephi – sebuah zona penyangga yang ditetapkan melalui kesepakatan antara Israel dan Mesir, yang membatasi izin persenjataan dan personel di perbatasan.
Juru bicara tentara, Daniel Hagari, mengatakan, pasukan mereka “menemukan sekitar 20 terowongan” di kawasan itu.
Sementara Mesir mengatakan, mereka telah menghancurkan ratusan terowongan yang melintasi perbatasan dengan Gaza sejak 2013. Terowongan-terowongan itu digunakan untuk mengirimkan militan dan senjata selama perang panjang Mesir dengan pemberontak Islamis selama bertahun-tahun di wilayah Sinai Utara.
Bangunan tempat tinggal juga dirubuhkan ketika pihak berwenang membersihkan area di mana terowongan-terowongan ini memiliki ujung di Sinai Utara – yang telah menjadi zona militer yang sangat aman sejak saat itu.
Sejak perang paling mematikan di Gaza dimulai pada 2023, Israel berulangkali menuduh bahwa penyelundupan berlanjut dengan lokasi di sepanjang terowongan di bawah area perbatasan.
Mesir kemudian menuduh Israel, menggunakan tuduhan semacam itu untuk membenarkan pendudukan secara tidak sah terhadap koridor Philadelphi, menurut Kepala Layanan Informasi pemerintah Mesir, Diaa Rashwan. [ns/lt]
Forum