Tautan-tautan Akses

Media: Rayakan Ulang Tahun Suu Kyi, 22 Orang Ditangkap di Myanmar


FILE - Para pendukung membuat potret mosaik Aung San Suu Kyi dari plakat, dalam acara perayaan ulang tahunnya yang ke-74 di taman Mahabandula di Yangon, 19 Juni 2019.
FILE - Para pendukung membuat potret mosaik Aung San Suu Kyi dari plakat, dalam acara perayaan ulang tahunnya yang ke-74 di taman Mahabandula di Yangon, 19 Juni 2019.

Otoritas Myanmar menangkap 22 orang karena memperingati hari ulang tahun tokoh demokrasi yang dipenjara, Aung San Suu Kyi. Menurut laporan Eleven Media, Rabu (19/6) dengan mengutip seorang pejabat setempat, polisi di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, telah menangkap 22 orang yang mengunggah foto-foto diri mereka dengan mengenakan bunga di rambut mereka – penampilan khas Suu Kyi.

Media lokal lainnya mengatakan bahwa sekitar selusin orang telah ditangkap di kota pusat Myanmar karena mengenakan bunga atau berdoa bersama mereka di depan umum.

Sebuah akun Telegram pro-junta yang berpengaruh mengunggah beberapa foto yang diklaim menunjukkan mereka yang ditangkap, termasuk satu foto yang menunjukkan lima orang dengan kaki terpasung.

Suu Kyi, yang berusia 79 tahun pada hari Rabu, telah menjadi tahanan junta militer sejak mereka menggulingkan pemerintahannya dan merebut kekuasaan pada tahun 2021.

Kudeta dan tindak kekerasan terhadap perbedaan pendapat telah memicu pemberontakan bersenjata yang meluas, dan kini sedang berupaya ditumpas oleh militer.

Junta militer telah menolak berbagai permintaan dari para pemimpin dan diplomat asing untuk bertemu dengan peraih Nobel, Suu Kyi, yang dilaporkan mengalami masalah kesehatan selama lebih dari tiga tahun di dalam tahanan.
Satu-satunya pertemuan Suu Kyi dengan utusan asing sejak kudeta terjadi pada bulan Juli tahun lalu, ketika menteri luar negeri Thailand saat itu, Don Pramudwinai, mengatakan bahwa ia telah bertemu dengannya selama lebih dari satu jam.

Suu Kyi sedang menjalani hukuman 27 tahun penjara yang dijatuhkan oleh pengadilan junta, sebuah proses pengadilan yang dikecam oleh kelompok-kelompok HAM sebagai kepura-puraan untuk membuatnya tidak bisa lagi berpolitik.

Putranya mengatakan kepada kantor berita AFP pada bulan Februari bahwa ia berada dalam “semangat yang kuat” setelah menerima sepucuk surat darinya, bentuk komunikasi pertama sejak ia ditahan dalam kudeta. [th/es]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG