Dalam pernyataan yang disampaikan pada Sidang Umum PBB ke-76 di New York, Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard mengatakan, pemerintah negaranya telah memberikan perlindungan kepada ribuan migran dari Haiti dan Amerika Tengah, serta ratusan warga Afghanistan yang membutuhkan bantuan.
Ebrard mengatakan, 18.000 migran asal Haiti yang melakukan perjalanan dari Brasil dan Chili mendapatkan perlindungan di Meksiko, sebuah pernyataan yang keluar ketika seribu migran Haiti telah melakukan perjalanan melintasi benua dalam perjalanan mereka ke wilayah utara menuju Amerika Serikat.
Ribuan migran Haiti meninggalkan pemukiman migrasi di wilayah selatan Meksiko pada akhir Agustus lalu, setelah berbulan-bulan menunggu untuk mendapatkan surat transit. Pihak berwenang Meksiko dan petugas bersenjata menahan ratusan dari mereka dalam minggu-minggu berikutnya.
Ebrard menambahkan Meksiko juga memberi beberapa bentuk perlindungan kepada ratusan warga Afghanistan "yang berada dalam situasi sangat rentan, terutama perempuan dan anak-anak perempuan."
Dalam pidatonya, Ebrard juga mengatakan, negara-negara harus mempertimbangkan vaksin COVID-19 sebagai "barang umum dunia," dan mematuhi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai otoritas yang dapat mengakui validitas vaksin.
“Diskriminasi atau pengakuan vaksin bisa membahayakan pemulihan ekonomi dan keberadaan mekanisme seperti COVAX,” katanya. (ps/rs)