Meksiko menyatakan kepada Amerika Serikat bahwa mereka menginginkan kesepakatan regional untuk mengatasi gelombang migran yang tiba di perbatasan kedua negara. Demikian dikatakan Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard Selasa (21/9).
Ebrard mengatakan telah mengajukan proposal itu dalam percakapan teleponnya dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken hari Senin (20/9) tentang kedatangan warga Haiti dengan status pengungsi di Brazil dan Chili.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa tentu akan lebih baik kalau dicapai kesepakatan regional. Kami akan berkomunikasi terkait hal tersebut,” cuit Ebrard, yang berencana membahas masalah itu dengan Blinken di Majelis Umum PBB di New York.
Departemen Luar Negeri mengatakan setelah percakapan telepon tersebut bahwa kedua diplomat tertinggi itu "membahas perlunya upaya regional yang terkoordinasi untuk membendung arus migrasi yang tidak teratur."
Puluhan ribu migran tidak berdokumen, kebanyakan warga Haiti, telah tiba dalam beberapa bulan terakhir di perbatasan selatan Meksiko untuk mencari kehidupan baru di Amerika Serikat.
Pihak berwenang AS mulai memulangkan sejumlah warga Haiti melalui udara dari kota perbatasan Texas, Del Rio, di mana ribuan orang menunggu dengan harapan dapat memasuki negara itu.
Banyak dari mereka telah tiba di Meksiko dari Brasil atau Chili, tempat mereka tinggal sebagai pengungsi, setelah melakukan perjalanan berbahaya melintasi belasan negara.
Kepada wartawan, Ebrard mengatakan kesepakatan regional diperlukan karena gelombang warga Haiti "telah melintasi semua negara di Amerika Latin."
Upaya bersama dapat mencakup dukungan regional dan PBB untuk memperbaiki situasi di Haiti sesegera mungkin, tambahnya. [mg/ka]