Tautan-tautan Akses

Mela,  Festival Unik yang Mengagungkan Tokoh Muslim India


Para pengunjung membawa prasad (sesajen miras) untuk meminta berkah di kuil Baba Rode Shah di desa Bhoma, sekitar 35 kilometer dari Amritsar, 24 Maret 2022. (Narinder NANU / AFP)
Para pengunjung membawa prasad (sesajen miras) untuk meminta berkah di kuil Baba Rode Shah di desa Bhoma, sekitar 35 kilometer dari Amritsar, 24 Maret 2022. (Narinder NANU / AFP)

Di India, ada sebuah festival keagamaan yang mengagungkan seorang mendiang tokoh Muslim. Uniknya, para pesertanya yang beragama Sikh memberikan sesajen berupa minum keras yang kemudian dibagikan untuk dikonsumsi bersama-sama.

Nama festival itu Mela, dan berlangsung setiap tahun selama dua hari menjelang akhir bulan Maret. Lokasi penyelenggaraannya adalah Desa Boma, yang terletak di pinggiran kota Fatehgarh Churian, sekitar 20 km dari Dera Baba Nanak, salah satu kota suci umat Sikh di India. Atau tepatnya, di kuil Baba Rode Shah.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraannya tahun ini diikuti ribuan penganut ajaran Sikh. Mereka datang berbondong-bondong sambil membawa sesajen berupa minuman keras. Banyak di antara para pesertanya mengabaikan protokol kesehatan terkait pandemi COVID-19. Mereka tidak mengenakan masker dan duduk atau berdiri berdekatan.

Sesajen yang biasa disebutprasad ini dipersembahkan dalam berbagai wadah, seperti botol, cangkir atau bahkan kantung plastik. Sesajen itu kemudian dikonsumsi oleh kebanyakan mereka yang hadir dalam festival itu, baik lelaki maupun perempuan, termasuk para pendetanya dan para petugas keamanan.

Seorang penganut ajaran Sikh, Vikramjeet Singh, mengatakan,"Diyakini bahwa di tempat ini, orang suci, Baba Rode Shah, memberikan berkah kepada seorang pengikutnya bahwa apa pun yang diinginkannya akan terkabul. Ketika keinginannya terpenuhi, pengikutnya itu kembali dan bertanya kepada orang suci itu apa yang bisa ia berikan kepadanya. Orang suci itu berkata ia tidak menginginkan apa pun, dan menyarankan untuk bertanya kepada para pengikut lainnya. Para pengikutnya itu ternyata meminta minuman keras. Orang suci itu berkata untuk memberi apa yang para pengikutnya inginkan. Sejak itu, orang-orang datang ke sini untuk memenuhi keinginan itu.”

Seorang pengunjung membagikan minuman keras setelah membawa prasad (sesajen miras) tersebut ke kuil Baba Rode Shah di desa Bhoma, sekitar 35 kilometer dari Amritsar, 24 Maret 2022. (Narinder NANU / AFP)
Seorang pengunjung membagikan minuman keras setelah membawa prasad (sesajen miras) tersebut ke kuil Baba Rode Shah di desa Bhoma, sekitar 35 kilometer dari Amritsar, 24 Maret 2022. (Narinder NANU / AFP)

Baba Rode Shah, yang berasal dari desa Dhavaan di distrik Gurdaspur, meninggalkan keluarganya dan menetap di desa Boma, pada tahun 1896. Ia adalah seorang tokoh Muslim yang disegani. Ia mempraktikkan ajaran Islam dengan taat, dan sama sekali tidak pernah mengonsumsi minuman keras. Namun, entah bagaimana, para pengikutnya kebanyakan menganut ajaran Sikh.

Baba sering digambarkan memiliki kekuatan mistik dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Karena kemampuannya itu, banyak orang menganggapnya sebagai orang suci.

Legenda mengatakan bahwa Baba pernah didekati oleh seorang petani di desa ini yang, meskipun sudah menikah selama beberapa tahun, tidak dikaruniai keturunan. Dengan restu Baba, seorang anak laki-laki lahir dari pasangan itu. Pasangan itu ingin memberi hadiah berupa uang namun Baba menolaknya. Ia malah meminta pasangan itu membeli sebotol minuman keras setiap hari dan menawarkannya kepada para pengikutnya.

Para pengunjung saling berbagi minuman keras setelah prasad (sesajen miras) tersebut merka bawa ke kuil Baba Rode Shah di desa Bhoma, sekitar 35 kilometer dari Amritsar, 24 Maret 2022. (Narinder NANU / AFP)
Para pengunjung saling berbagi minuman keras setelah prasad (sesajen miras) tersebut merka bawa ke kuil Baba Rode Shah di desa Bhoma, sekitar 35 kilometer dari Amritsar, 24 Maret 2022. (Narinder NANU / AFP)

Sesajen berupa minuman keras terus bertahan hingga saat ini. Orang-orang Sikh hampir setiap hari datang ke kuil itu untuk mempersembahkan minuman keras, namun jumlahnya meningkat secara signifikan pada Festival Mela.

Mayoritas orang yang datang ke kuil Baba adalah pasangan yang tidak memiliki anak yang percaya bahwa mereka akan diberkati dengan keturunan jika mereka menawarkan minuman keras di kuil itu, terutama selama Mela. Jaspal Singh termasuk di antara mereka.

“Di sini, orang dikaruniai anak laki-laki sebagai berkah dari Baba Rode Shah. Ada yang mendapat berkah dan akhirnya menetap di luar negeri. Semua keinginan para penyembah Baba menjadi kenyataan di sini," jelasnya.

Mela diadakan setiap tahun, sejak Baba meninggal pada tahun 1924. Ribuan orang dari Himachal, Jammu dan Kashmir dan Delhi mengunjungi kuil itu untuk mencari berkah Baba. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG