Tautan-tautan Akses

Memoar Kaisar Hirohito Terjual $275.000 di New York


Dalam gambar dari Televisi Associated Press, memoar setelah Perang Dunia II yang dikarang oleh Kaisar Jepang Hirohito ditampilkan di Rumah Lelang Bonham, 4 Desember 2017.
Dalam gambar dari Televisi Associated Press, memoar setelah Perang Dunia II yang dikarang oleh Kaisar Jepang Hirohito ditampilkan di Rumah Lelang Bonham, 4 Desember 2017.

Memoar yang ditulis Kaisar Jepang Hirohito berisi kenangan mengenai Perang Dunia II terjual di pelelangan di Manhattan, Rabu (6/12), seharga $275.000, hampir dua kali lipat dari harga teratas yang diperkirakan

Hirohito mendiktekan dokumen setebal 173 halaman kepada ajudannya tak lama setelah perang berakhir. Dokumen tersebut dibuat atas permintaan Jenderal Douglas MacArthur, sebagai administrator yang mengatur Jepang saat itu

An undated photo of Japanese Emperor Hirohito.
An undated photo of Japanese Emperor Hirohito.

Pembeli memoar Hirohito berasal dari Jepang, menurut Alice Lok, juru bicara rumah lelang Bonhams. Tidak ada informasi lain yang bisa diberikan.

Memoar itu juga dikenal sebagai monolog kekaisaran, yang mencakup peristiwa-peristiwa mulai dari pembunuhan panglima perang Zhang Zuolin Manchuria oleh Jepang hingga pidato penyerahan diri Jepang oleh kaisar yang disiarkan pada 14 Agustus 1945.

Isi dokumen itu menimbulkan kegemparan pada saat diterbitkan di Jepang pada 1990, tak lama setelah kaisar meninggal.

Dua volume yang masing-masing diikat dengan tali dan isinya ditulis secara vertikal dengan pensil. Dokumen tersebut ditranskrip oleh Hidenari Terasaki, ajudan kekaisaran dan mantan diplomat yang bertugas sebagai penterjemah Hirohito saat bertemu dengan McArthur.

Teks monolog itu diyakini oleh kalangan sejarawan, telah disusun sedemikian rupa dengan tujuan untuk melindungi Hirohito, bila dia diminta pertanggung jawaban di pengadilan setelah perang. Sebuah film dokumenter 1997 oleh televisi Jepang, NHK, menemukan terjemahan bahasa Inggris dari memoar tersebut yang mendukung pandangan itu.

Transkrip tersebut disimpan oleh istri Terasaki yang berkebangsaan Amerika, Gwen Terasaki, setelah kematiannya pada 1951 dan kemudian diwariskan kepada anak perempuan mereka, Mariko Terasaki Miller dan keluarganya. [fw/au]

XS
SM
MD
LG