Tautan-tautan Akses

Menantu Laki-laki Trump Akan Tetap Jadi Penasihat Utama


Presiden terpilih Donald Trump berjabat tangan dengan Jared Kushner, suami putrinya Ivanka Trump, dalam sebuah kampanye di SMA Concord di Concord, New Hampshire, Januari 2016. (AP/John Minchillo)
Presiden terpilih Donald Trump berjabat tangan dengan Jared Kushner, suami putrinya Ivanka Trump, dalam sebuah kampanye di SMA Concord di Concord, New Hampshire, Januari 2016. (AP/John Minchillo)

Jared Kushner, pengusaha real estat yang menikah dengan putri Trump, Ivanka, telah memandu Trump meraih kemenangan dan akan tetap menjadi penasihat berpengaruh.

Setelah memenangkan pemilihan pencalonan presiden dari Partai Republik, Donald Trump berhenti sejenak untuk memberi pujian pada seorang pria 35 tahun berwajah remaja yang nantinya terbukti menjadi tokoh tak tergantikan dalam perjalanan Trump ke Gedung Putih.

"Jujur saja, Jared ini pengusaha real estat yang sangat sukses. Tapi saya rasa ia lebih suka politik lebih dari ia suka real estat," ujar Trump tentang menantu laki-lakinya, Jared Kushner, yang berdiri di sebelah kanannya pada pidato kemenangan di Indiana bulan Mei. "Tapi ia sangat bagus dalam politik."

Kushner, pewaris bisnis real estat asal New Jersey yang tinggi kurus dan klimis, menikahi putri Trump, Ivanka, tahun 2009. Ia kemudian membantu memandu Trump menuju kemenangan minggu lalu atas kandidat Demokrat Hillary Clinton, dan terlihat akan terus menjadi penasihat berpengaruh selama masa kepresidenannya.

Kushner muncul sebagai sebuah suara penting sejak awal kampanye Trump, yang diluncurkan Juni 2015. Ia terlibat dalam hampir semua aspek kampanye Trump, memberikan nasihat mengenai keputusan personel utama, strategi, pidato, penggalangan dana dan wilayah-wilayah lainnya.

Belakangan dalam kampanye, ia mulai membuat skema dasar untuk kemungkinan pembentukan jaringan televisi yang dikelola Trump, jika mertuanya itu kalah, menurut seseorang yang tahu akan isu ini.

Donald Trump didampingi oleh menantunya Jared Kushner (kiri), putrinya Ivanka (kedua dari kiri) dan istrinya Melania dalam sebuah kampanye pemilihan presiden AS.
Donald Trump didampingi oleh menantunya Jared Kushner (kiri), putrinya Ivanka (kedua dari kiri) dan istrinya Melania dalam sebuah kampanye pemilihan presiden AS.

Kushner menjadi ujung tombak perusahaan pengembangan real estat keluarganya, Kushner Companies, dan merupakan penerbit koran mingguan New York Observer, yang ia beli pada usia 25 tahun.

Meskipun undang-undang federal anti-nepotisme melarang presiden merekrut anggota keluarganya dalam pemerintahannya, Kushner akan menjadi orang dalam dan orang kepercayaan utama.

Reince Priebus, yang ditunjuk menjadi kepala staf Gedung Putih Trump hari Minggu (13/11), mengatakan kepada acara "Today" dari NBC, Senin, bahwa Kushner "jelas" akan sangat terlibat dalam pembuatan keputusan. Kushner ada dalam komite eksekutif transisi Trump.

Ikut Jejak Ayah

Kushner adalah lulusan Harvard dan memiliki gelar hukum dari New York University dan S2 untuk administrasi bisnis. Seperti Trump, Kushner mengikuti jejak ayahnya yang taipan real estat.

Ayahnya, Charles Kushner, adalah pengembang real estat, filantropis dan donor besar Partai Demokrat, yang reputasinya hancur dalam sebuah kasus kriminal yang menyeramkan. Ia dihukum dua tahun penjara setelah mengaku berslaah tahun 2004 atas 18 kasus pengemplangan pajak, mengganggu saksi dan membuat donasi kampanye yang melanggar hukum.

Selama kasus tersebut, ia mengaku menjerumuskan saudara iparnya, yang telah bekerjasama dengan jaksa penuntut, dengan menyewa pekerja seks untuk berhubungan seks denganya di sebuah kamar motel, dan kemudian mengirim video hubungan seks yang direkam secara rahasia tersebut kepada istrinya, yakni saudara perempuan Charles Kushner sendiri.

Dalam perkembangan yang tidak biasa, orang yang menuntut Charles Kushner adalah Chris Christie, sekarang gubernur New Jersey dan penasihat Trump.

Jared Kushner adalah penganut Yahudi Ortodoks dan istrinya, Ivanka, pindah agama ke Yudaisme saat mereka menikah. Keluarga tersebut menjalankan prinsip kosher (halal) dan hari Sabat atau hari istirahat, dan merupakan jemaat sinagog kelas atas di Upper East Side, New York.

Kontroversi Anti-Semitisme

Steve Bannon, mantan kepala laman sayap kanan Breitbart News, mengambil alih posisi kepemimpinan kampanye bulan Agustus setelah Trump melihat jelas bahwa putra-putranya dan Kushner mempercayai saran dan analisisnya, menurut sumber saat itu.

Breitbart News dikaitkan erat dengan gerakan "alt-right", kelompok daring dengan fokus pada supremasi kulit putih, anti-Semitis dan menentang multikulturalisme.

Trump, yang akan dilantik sebagai presiden pada 20 Januari, telah memilih Bannon sebagai kepala strategi dan konselor senior hari Minggu (13/11).

Donald Trump dan anak-anak serta menantunya, termasuk Jared Kushner (kedua dari kanan) saat mengumumkan pencalonannya sebagai presiden di lobi Trump Tower, New York, Juni 2015.
Donald Trump dan anak-anak serta menantunya, termasuk Jared Kushner (kedua dari kanan) saat mengumumkan pencalonannya sebagai presiden di lobi Trump Tower, New York, Juni 2015.

Dana Schwartz, seorang wartawan Yahudi yang bekerja di surat kabar milik Kushner, bulan Juli mengkritik Trump karena tulisanny di Twitter yang menuduh Clinton korupsi dengan menggunakan gambar Bintang Daud dan uang US$100. Schwartz kemudian menulis surat kepada Kushner setelah dibanjiri cuitan-cuitan anti-Semitis di Twitter.

Schwartz bertanya kepada Kushner, "Bagaimana Anda bisa mengizinkan ini? Karena, Tuan Kushner, jika Anda membiarkan hal ini... Ketika Anda diam saja dan tersenyum di belakang, sebagai menantu Yahudi, Anda memberikan persetujuan pada para pendukungnya yang paling penuh kebencian."

Kushner menanggapi dengan tulisan di Observer, "Menurut pendapat saya, tuduhan-tuduhan seperti 'rasis' dan 'anti-Semit' dilemparkan dengan sembrono sehingga berisiko membuat kata-kata itu tidak berarti."

Ia menulis bahwa kakek dan neneknya merupakan penyintas Nazi Holocaust sementara kerabat yang lain tidak.

"Saya tahu perbedaan antara intoleransi yang nyata dan berbahaya dengan label-label yang dilontarkan dalam upaya menekankan poin politik," tulis Kushner.

Kushner menjadi pemain besar real estat dalam usianya yang pertengahan 20an, setelah ayahnya didakwa. Pada usia 26, ia melakukan pembelian gedung paling mahal dalam sejarah AS tahun 2006 lewat akuisisi bernilai $1,8 miliar dari gedung pencakar langit setinggi 41 lantai di 666 Fifth Avenue di Manhattan.

Kushner mengatakan kepada majalah bisnis The Real Deal setelahnya bahwa, "Di New York, kita harus bertindak cepat, atau kita akan tertinggal dalam debu." [hd]

XS
SM
MD
LG