Tautan-tautan Akses

Menantu Trump Beri Kesaksian Soal Penyerangan Gedung Capitol


Mantan Penasihat Presiden AS Jared Kushner berbicara dalam konferensi pers setelah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel pada saat itu Benjamin Netanyahu di Yerusalem, pada 30 Agustus 2020. (Foto: AFP)
Mantan Penasihat Presiden AS Jared Kushner berbicara dalam konferensi pers setelah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel pada saat itu Benjamin Netanyahu di Yerusalem, pada 30 Agustus 2020. (Foto: AFP)

Mantan staf Gedung Putih Jared Kushner, yang juga merupakan menantu mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pada Kamis (31/3), menjawab pertanyaan dari panel DPR yang tengah menyelidiki penyerangan terhadap Gedung Capitol yang terjadi pada tahun lalu.

Kushner, yang merupakan penasihat utama Trump dan anggota keluarga Trump pertama yang memberi kesaksian soal serangan tersebut sejauh ini, muncul lewat sebuah sambungan video. Ia secara sukarela hadir dan tidak mendapatkan surat perintah untuk menghadiri penyelidikan oleh panel tersebut.

Komite DPR kini tengah menyusun detail-detail dari kejadian penyerangan yang berlangsung pada 6 Januari 2021. Selain itu, komite juga tengah menyelidiki plot yang didesain oleh para pendukung Trump untuk menggagalkan hasil pemilu presiden 2020 serta kampanye disinformasi yang mengklaim bahwa telah terjadi kecurangan besar-besaran dalam pemilu yang berujung pada penyerangann Gedung Capitol.

Kushner baru kembali dari Arab Saudi pada 6 Januari 2021, dan tidak bermalam di Gedung Putih setibanya di AS.

Anggota komite penyelidik Elaine Luria mengatakan kepada MSNBC bahwa Kushner "secara sukarela memberi informasi kepada kami, memverifikasi dan memperkuat pendapatnya sendiri" tentang pemilihan presiden 2020.

Pernyataan dari Kushner mengakhiri periode yang intens mengenai fakta-fakta yang terungkap soal insiden 6 Januari tersebut.

Minggu lalu, terungkap fakta bahwa aktivis politik konservatif Ginnie Thomas, istri dari Hakim Mahkamah Agung Clarence Thomas, telah mengirimkan puluhan pesan berisi teori konspirasi dan mendorong Kepala Gedung Putih saat itu, Mark Meadows, untuk membantu menggagalkan hasil pemilu 2020.

Nama Kushner disebut di salah satu pesan yang dikirim Thomas pada 13 November 2020, di mana pesan tersebut berisi perintah Thomas yang meminta Meadows untuk meneruskan pesannya kepada Kushner. [jm/rs]

XS
SM
MD
LG