Menara Eiffel, salah satu bangunan ikonik Perancis, dibuka kembali untuk pertama kalinya hari Kamis setelah terpaksa ditutup selama berbulan-bulan karena pandemi virus corona.
Perancis sangat terpukul oleh virus itu, dengan mencatat 29.731 kematian dan 161.348 kasus virus corona terkukuhkan. Presiden Emmanuel Macron menghadapi kritik berat terkait penanganan wabah itu oleh pemerintahnya.
Membuka kembali akses ke tempat terkenal itu merupakan pertanda lain dari pemulihan yang berlangsung di Eropa, sementara benua itu berupaya keras untuk menyeimbangkan dimulainya kembali aktivitas ekonomi dengan masalah keselamatan umum.
Banyak negara telah menyatakan optimisme dengan berhati-hati mengenai kunjungan turis pada musim panas, dengan harapan langkah-langkah social distancing dan aplikasi pelacakan virus corona akan mendorong orang-orang untuk bepergian secara bertanggung jawab.
Menara Eiffel adalah satu dari sedikit tempat di Paris yang mengizinkan kedatangan pengunjung. Atraksi wisata lainnya, seperti museum Louvre, akan tetap tutup hingga 6 Juli.
Untuk melindungi pengunjung, elevator ketiga dek observasi di menara setinggi 324 meter itu ditutup, dan hanya dua dari tiga dek yang dibuka. Dek lainnya, serta elevator, diperkirakan akan dibuka pada bulan-bulan terakhir musim panas.
Para pengunjung bebas menaiki 674 tangga ke lantai ke-2, menurut situs web Menara Eiffel, yang biasanya perlu waktu tempuh antara 30 dan 45 menit.
Menara itu kehilangan 30 juta dolar pendapatan akibat lockdown yang dimulai Maret lalu, sebut direktur perusahaan yang mengelola Eiffel, Patrick Branco Ruivo. Eiffel belum pernah ditutup selama ini sejak Perang Dunia II. [uh/ab]