Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin hari Kamis (29/7) berusaha untuk mendorong hubungan keamanan dengan Vietnam yang perlahan-lahan semakin dalam, sementara kedua negara semakin mewaspadai aktivitas China di Laut China Selatan.
Meskipun memiliki hubungan militer yang lebih erat, lebih dari empat dekade setelah Perang Vietnam berakhir pada tahun 1975, pemerintahan Presiden Joe Biden telah menyatakan ada batas-batas bagi hubungan kedua negara sebelum Hanoi mencapai kemajuan mengenai hak asasi manusianya.
Vietnam telah muncul sebagai lawan paling vokal terhadap klaim teritorial China di Laut China Selatan dan telah menerima perangkat keras militer AS, termasuk kapal-kapal cutter penjaga pantai.
Sebelum pertemuan dengan menteri pertahanan Vietnam di Hanoi, Austin mengatakan AS tidak akan meminta Vietnam untuk memilih antara negara-negara.
“Salah satu tujuan sentral kami adalah memastikan bahwa sekutu-sekutu dan mitra-mitra kami memiliki kebebasan dan ruang untuk menyusun masa depan mereka sendiri,” kata Austin.
Ia tidak menyebut-nyebut China , tetapi ada persepsi di Asia bahwa China membuat negara-negara memilih antara Beijing dan Washington, sementara ketegangan meningkat antara kedua negara besar itu.
Pada hari Rabu, sebuah kapal perang Angkatan Laut AS melakukan transit melalui Selat Taiwan. Meskipun operasi semacam itu bersifat rutin, aktivitas tersebut biasanya membuat marah Beijing. [uh/ab]
