Menteri Pertahanan AS Ash Carter melakukan kunjungan mendadak ke Irak hari Kamis (23/7), mengatakan dia ingin melihat langsung berbagai upaya AS dan Irak untuk menggagalkan kemajuan yang dicapai militan ISIS.
Ketika para pemberontak merebut Ramadi, ibukota provinsi Anbar, pada bulan Mei, Carter mengeluhkan para pasukan Irak “tidak punya kemauan untuk bertempur.”
Namun, pada perhentian pertama dari kunjungan sehari penuh, Menhan AS itu memuji pasukan kontra-terorisme Irak, dengan seragam serba hitamnya yang khas, ketika dia menyaksikan latihan mereka di lapangan tembak.
Carter mengatakan kepada para komandan pasukan kontra-terorisme Irak, “kinerja pasukanmu sangat baik dan sangat berani. Saya tahu kalian juga pernah mengalami kekalahan besar, tetapi jelas bagi kami di Washington bahwa pasukan kalian sangat tangguh. Kami merasa bangga bisa menjadi mitra kalian.”
Juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren, yang mendampingi Carter dalam lawatan itu, mengatakan kepada para wartawan bahwa pasukan Irak, yang dipadukan dengan serangan udara AS, masih dalam “tahap sangat dini” untuk merebut kembali Ramadi, yang kini dikuasai oleh 1.000 sampai 2.000 pejuang ISIS.
Irak diperkirakan akan segera memulai serangan balasan besar untuk merebut kembali kota Ramadi, di provinsi Anbar, dalam apa yang dipandang sebagai ujian bagi militer negara itu.
Tidak Ada Pasukan AS di Darat
Presiden Barack Obama berada di bawah tekanan dalam negeri untuk meningkatkan perang melawan militan ISIS, meskipun ia telah menolak seruan untuk menurunkan angkatan darat Amerika Serikat.
Sebaliknya, lebih dari 3.000 tentara AS sedang melatih dan memberikan nasihat bagi militer Irak.
AS dan para sekutunya juga telah melakukan ribuan serangan udara yang menarget ISIS.
Meskipun demikian, kekerasan terus berlangsung.
Pada hari Rabu, sebuah bom mobil meledak di pasar yang ramai di lingkungan yang dihuni oleh mayoritas warga Syiah di Baghdad, menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai puluhan lainnya. Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggungjawab atas peristiwa tersebut, tetapi militan Sunni Negara Islam sering menarget wilayah Syiah di kawasan tersebut.
Carter melakukan perjalanan pertamanya ke Irak sebagai Menteri Pertahanan AS. Minggu ini ia juga mengunjungi Israel, Yordania dan Arab Saudi.