Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen, Jumat (27/12), mengatakan bahwa AS akan mencapai pagu utangnya paling cepat pada pertengahan Januari. Ia mendesak Kongres agar "bertindak untuk melindungi penuh kepercayaan dan kredit" negara tersebut.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menangguhkan pagu utang – batas pinjaman pemerintah untuk membayar tagihan yang jatuh tempo – hingga 1 Januari 2025. Itu berarti bahwa pada 2 Januari, batas baru akan ditetapkan, disesuaikan jumlah utang yang diterbitkan Depkeu.
Namun, jalan ke depan bisa terbukti kontroversial jika AS mencapai batas baru ini, mengingat pencabutan batas itu telah menjadi isu partisan yang pelik dalam beberapa tahun ini.
"Saat ini, Departemen Keuangan memperkirakan akan mencapai batas baru antara 14 Januari dan 23 Januari. Ketika itulah Depkeu perlu mulai mengambil langkah-langkah luar biasa," tulis Yellen dalam suratnya kepada Ketua DPR Mike Johnson dan anggota DPR lainnya.
Langkah-langkah itu memungkinkan Depkeu terus membiayai kegiatan pemerintah, mencegahnya gagal bayar atas kewajibannya.
Sudah lebih dari 100 kali Kongres menaikkan pagu supaya pemerintah mampu memenuhi komitmen anggaran belanjanya. Namun, kaum konservatif pada umumnya menentang kenaikan pinjaman besar-besaran negara – yang kini mencapai $36,2 triliun. Dan banyak anggota Partai Republik tidak pernah setuju bila pagu utang dinaikkan.
Jika pagu tidak dinaikkan atau ditangguhkan sebelum dana yang dimiliki Depkeu habis, pemerintah berisiko gagal membayar kewajibannya. Itu akan mempunyai implikasi yang mendalam bagi ekonomi terbesar dunia.
Laporan lain, Inggris, Rabu, akan mengakhiri pengecualian pajak bagi sekolah swasta, demikian pengumuman pemerintah Partai Buruh yang berhaluan kiri-tengah. Ini akan memberi pemerintah dana lebih dari $1,9 miliar untuk pendidikan umum.
Setelah bertahun-tahun kesenjangan pendidikan memburuk, mulai 1 Januari, sekolah-sekolah swasta harus membayar pajak pertambahan nilai (PPN) 20 persen atas uang sekolah. Uang akan digunakan untuk mendanai ribuan guru baru dan meningkatkan standar di sekolah-sekolah negeri.
"Sudah saatnya segala sesuatunya dilakukan secara berbeda", kata Menteri Keuangan Rachel Reeves dalam pernyataan Minggu (29/12). Dana itu akan "diberikan kepada sekolah negeri, tempat 94 persen anak-anak di negara ini bersekolah," katanya.[ka/jm]
Forum