Pemerintah berupaya mencari jalan untuk melindungi diri agar tidak tertular krisis keuangan Malaysia dengan memperbaiki sentimen pasar dan menggunakan pinjaman pemerintah untuk mendongkrak aliran dolar yang masuk ke dalam negeri, menurut Menteri Keuangan hari Rabu (30/9).
Anjloknya nilai rupiah dan cadangan devisa telah membuat banyak pihak teringat akan krisis moneter akhir 1990an, dan kekhawatiran investor akan penularan dari Malaysia, yang dicengkeram krisis politik dan finansial yang meningkat yang terkait dengan dana investasi negara.
"Kami khawatir dengan dampak penularan," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro kepada kantor berita Reuters dalam sebuah wawancara.
Rupiah merupakan salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di Asia, turun 15,44 persen, dan memiliki nilai tukar terendah dalam 17 tahun atas dolar AS.
Kementerian Keuangan bekerja dengan Bank Indonesia untuk memperbarui cadangan dengan memprioritaskan pinjaman mata uang asing, ujar Bambang.
"Ada banyak aliran ke luar, jadi kita perlu menutupnya dengan aliran ke dalam, dan jelas aliran ke dalam bergantung pada obligasi pemerintah dan strategi peminjaman kita," katanya, menambahkan bahwa pemerintah telah mendapat komitmen dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia dan Bank Pembangunan KfW.
Para pejabat Kementerian Keuangan mengatakan Indonesia telah mendapatkan pinjaman US$4,2 miliar dari para peminjam multilateral untuk mendanai defisit anggaran tahun ini.
Cadangan mata uang asing Indonesia telah jatuh lebih dari $10 miliar sejak Maret, dan mata uang rupiah tertekan devaluasi yuan di China bulan Agustus dan ekspektasi tingkat suku bunga yang lebih tinggi di Amerika Serikat.
Pertumbuhan di Indonesia merosot ke ritme terlambat sejak 2009 di tengah jatuhnya permintaan China akan batu bara dan komoditas-komoditas lainnya.
Ekonomi tumbuh hanya 4,67 persen dari tahun lalu dalam kuartal kedua, jauh di bawah janji kampanye Presiden Joko Widodo yaitu 7 persen.
Bambang mengatakan dokumen perencanaan resmi untuk masa jabatan Presiden Jokowi selama lima tahun masih mencantumkan angka itu sebagai target, namun untuk mencapainya mungkin sulit.
"Yang perlu kita coba adalah memperhatikan tantangan dan target setiap tahun dan menanggulanginya," ujarnya, menambahkan bahwa pemerintahan-pemerintahan sebelumnya jarang mencapai target-target pertumbuhan.
Untuk meningkatkan pertumbuhan dan meningkatkan sentimen, pemerintahan Presiden Jokowi mengumumkan paket stimulus kedua hari Selasa, sementara Bank Indonesia mengumumkan serangkaian langkah untuk melindungi mata uang. [hd/eis]