JAKARTA —
Menteri Agus Martowardojo bulan Mei mendatang akan mulai menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, setelah lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan DPR RI akhir Maret lalu.
Dalam acara serah terima jabatan di Jakarta, Senin (22/4), Menteri Keuangan Agus Martowardojo optimis bahwa Menko Perekonomian Hatta Rajasa dapat menjalankan tugas sebagai Plt menteri keuangan dengan baik termasuk menjaga anggaran negara dari tekanan subsidi energi.
“Kami ingin menyampaikan pesan, marilah kita menjaga fiskal kita dengan lebih baik ke depan, bekerjasama dengan semua lembaga negara untuk bisa memberikan solusi terhadap tekanan subsidi energi yang besar," kata Menkeu Agus Martowardojo. "Kami sangat besar hati karena kami yakin tidak akan terjadi transisi yang tidak optimal. Menteri keuangan RI bukan hanya memahami tetapi memberikan direction kepada kita tentang apa-apa yang musti dilakukan dan semuanya merupakan satu kesinambungan” lanjutnya.
Sementara, Menko Hatta Rajasa mengakui Menteri Agus Martowardojo sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Namun diingatkan Hatta Rajasa tantangan tetap ada bagi pemerintah dalam mengelola anggaran negara.
“Di samping prestasi kita pertumbuhan ekonomi, menurunkan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan lapangan kerja, tantangan kedepan tentu tidak hilang," kata Menko Hatta Rajasa. "Ditengah krisis ekonomi global yang masih menghantui dunia, kita harus waspada, disamping tetap menjaga optimisme kita untuk terus tumbuh dan tidak kehilangan momentum, pertumbuhan yang kita ada, kondisi ekonomi nasional kita yang baik ini harus kita jaga,” lanjut Menko Rajasa.
Dalam kesempatan berbeda, Juru Bicara Presiden, Julian Pasha menjelaskan keputusan Presiden Yudhoyono memilih Hatta Rajasa sebagai Plt Menteri Keuangan ditentukan minggu lalu.
“Minggu lalu, tanggal 18 kalau tidak salah, sampai presiden menetapkan menteri keuangan yang baru menggantikan pak Agus Martowardojo, sampai saat itu ya berarti tugas-tugas menteri keuangan dilaksanakan oleh pak Hatta Rajasa,” jelas Julian Pasha.
Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sri Adiningsih, ditetapkannya Menko Hatta Rajasa sebagai Plt Menteri Keuangan dapat ditangggapi pasar secara positif dan negatif. Ditambahkannya, pasar akan bereaksi negatif jika Hatta Rajasa lebih sibuk dengan kampanye politik menjelang Pemilu 2014, namun pasar akan bereaksi positif jika Hatta Rajasa serius dan fokus pada persoalan ekonomi.
“Pak Hatta 'kan Menko Perekonomian dan juga kan Ketua PAN (Partai Amanat Nasional), merangkap menteri keuangan. Pasti luar biasa, karena Menteri Keuangan itu pekerjaan yang tidak bisa disambi. Buat pak Hatta dan buat pemerintah, (hal) ini tentu tantangan besar," kata Sri Adiningsih. "Pak Hatta ini kan memang politisi, hanya untungnya pak Hatta itu nampaknya juga di menko perekonomian itu banyak profesional, orang-orang yang punya keahlian dibidangnya, dan di keuangan itu juga SDMnya bagus sekali. Sehingga (hal) itu membuat pak Hatta banyak memanfaatkan resources yang ada di Kementerian Keuangan, selain itu internasional juga ancaman pelemahan ekonomi global masih ada," paparnya.
Ditambahkan Sri Adinigsih, banyak masalah dan tantangan yang dihadapi oleh menteri keuangan termasuk instabilitas ekonomi makro yang juga tinggi, terutama masalah disbursement anggaran yang selalu jadi isu.
Menanggapi posisi Agus Martowardojo yang dalam waktu dekat akan menjabat sebagai Gubernur BI menggantikan Darmin Nasution, menurut Sri Adiningsih sebenarnya Agus Marto lebih cocok menjabat sebagai Ketua Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Sebab menurutnya tugas BI selama ini mengawasi kinerja bank akan dialihkan ke OJK dan tugas utama BI nantinya adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga inflasi. Ia mengingatkan, Agus Martowardojo terbukti sukses saat menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri dan saat ini berhasil menjadi bank terbesar milik pemerintah.
Dalam acara serah terima jabatan di Jakarta, Senin (22/4), Menteri Keuangan Agus Martowardojo optimis bahwa Menko Perekonomian Hatta Rajasa dapat menjalankan tugas sebagai Plt menteri keuangan dengan baik termasuk menjaga anggaran negara dari tekanan subsidi energi.
“Kami ingin menyampaikan pesan, marilah kita menjaga fiskal kita dengan lebih baik ke depan, bekerjasama dengan semua lembaga negara untuk bisa memberikan solusi terhadap tekanan subsidi energi yang besar," kata Menkeu Agus Martowardojo. "Kami sangat besar hati karena kami yakin tidak akan terjadi transisi yang tidak optimal. Menteri keuangan RI bukan hanya memahami tetapi memberikan direction kepada kita tentang apa-apa yang musti dilakukan dan semuanya merupakan satu kesinambungan” lanjutnya.
Sementara, Menko Hatta Rajasa mengakui Menteri Agus Martowardojo sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Namun diingatkan Hatta Rajasa tantangan tetap ada bagi pemerintah dalam mengelola anggaran negara.
“Di samping prestasi kita pertumbuhan ekonomi, menurunkan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan lapangan kerja, tantangan kedepan tentu tidak hilang," kata Menko Hatta Rajasa. "Ditengah krisis ekonomi global yang masih menghantui dunia, kita harus waspada, disamping tetap menjaga optimisme kita untuk terus tumbuh dan tidak kehilangan momentum, pertumbuhan yang kita ada, kondisi ekonomi nasional kita yang baik ini harus kita jaga,” lanjut Menko Rajasa.
Dalam kesempatan berbeda, Juru Bicara Presiden, Julian Pasha menjelaskan keputusan Presiden Yudhoyono memilih Hatta Rajasa sebagai Plt Menteri Keuangan ditentukan minggu lalu.
“Minggu lalu, tanggal 18 kalau tidak salah, sampai presiden menetapkan menteri keuangan yang baru menggantikan pak Agus Martowardojo, sampai saat itu ya berarti tugas-tugas menteri keuangan dilaksanakan oleh pak Hatta Rajasa,” jelas Julian Pasha.
Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sri Adiningsih, ditetapkannya Menko Hatta Rajasa sebagai Plt Menteri Keuangan dapat ditangggapi pasar secara positif dan negatif. Ditambahkannya, pasar akan bereaksi negatif jika Hatta Rajasa lebih sibuk dengan kampanye politik menjelang Pemilu 2014, namun pasar akan bereaksi positif jika Hatta Rajasa serius dan fokus pada persoalan ekonomi.
“Pak Hatta 'kan Menko Perekonomian dan juga kan Ketua PAN (Partai Amanat Nasional), merangkap menteri keuangan. Pasti luar biasa, karena Menteri Keuangan itu pekerjaan yang tidak bisa disambi. Buat pak Hatta dan buat pemerintah, (hal) ini tentu tantangan besar," kata Sri Adiningsih. "Pak Hatta ini kan memang politisi, hanya untungnya pak Hatta itu nampaknya juga di menko perekonomian itu banyak profesional, orang-orang yang punya keahlian dibidangnya, dan di keuangan itu juga SDMnya bagus sekali. Sehingga (hal) itu membuat pak Hatta banyak memanfaatkan resources yang ada di Kementerian Keuangan, selain itu internasional juga ancaman pelemahan ekonomi global masih ada," paparnya.
Ditambahkan Sri Adinigsih, banyak masalah dan tantangan yang dihadapi oleh menteri keuangan termasuk instabilitas ekonomi makro yang juga tinggi, terutama masalah disbursement anggaran yang selalu jadi isu.
Menanggapi posisi Agus Martowardojo yang dalam waktu dekat akan menjabat sebagai Gubernur BI menggantikan Darmin Nasution, menurut Sri Adiningsih sebenarnya Agus Marto lebih cocok menjabat sebagai Ketua Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Sebab menurutnya tugas BI selama ini mengawasi kinerja bank akan dialihkan ke OJK dan tugas utama BI nantinya adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga inflasi. Ia mengingatkan, Agus Martowardojo terbukti sukses saat menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri dan saat ini berhasil menjadi bank terbesar milik pemerintah.