Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Selasa (22/10), mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, agar menggunakan kejadian pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar pekan lalu, untuk mengakhiri perang dengan Hamas di Gaza, dan juga untuk memperoleh pembebasan 101 sandera yang tersisa, sekitar 60 di antaranya diyakini masih hidup.
Menurut laporan berita dari pertemuan dua setengah jam itu, Netanyahu mengatakan kepada Blinken, pembunuhan Sinwar bisa memiliki “dampak positif” pada pembebasan para sandera dan Israel mencapai tujuannya untuk mengakhiri kekuasaan Hamas di wilayah sempit yang menghadap Laut Mediterania itu.
Dalam lawatannya yang kesebelas ke Timur Tengah sejak perang Israel-Hamas meletus lebih dari setahun yang lalu, Menlu AS itu juga menekankan agar Netanyahu mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan untuk menjangkau warga Palestina yang kelaparan di Gaza, terutama puluhan ribu warga sipil yang terjebak akibat pertempuran yang terus berlanjut di Gaza utara yang sulit dijangkau.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller mengatakan Blinken mendesak pemimpin Israel untuk mengakhiri “konflik di Gaza dengan cara yang memberikan keamanan abadi bagi Israel dan Palestina.”
Netanyahu dan Blinken juga membahas pertempuran Israel yang sedang berlangsung dengan militan Hizbullah yang didukung Iran yang berpusat di Lebanon, untuk memungkinkan pengungsi Israel kembali dengan selamat ke rumah mereka di Israel utara. [ps/lt]
Forum