Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan kepada para pemimpin Kroasia hari Rabu bahwa negara mereka mempunyai potensi besar dan bahwa Amerika Serikat optimistis mengenai masa depannya dalam Uni Eropa.
Kroasia dijadwalkan bergabung dengan blok 27 negara itu bulan Juli tahun depan. Negara itu sudah anggota NATO.
Clinton berkunjung di ibukota Kroasia, Zagreb, dalam rangka lawatannya ke Balkan barat. Dalam pertemuan dengan Presiden Kroasia Ivo Josipovic dan Perdana Menteri Zoran Milanovic, Clinton membicarakan hubungan bilateral, keadaan ekonomi global dan peranan Kroasia di kawasan itu. Clinton menyatakan minat perusahaan-perusahaan Amerika untuk menanamkan modal di Kroasia.
Menteri Luar Negeri Clinton setibanya di Zagreb dari Pristina, menegaskan kembali dukungan Washington atas Kosovo yang merdeka, dengan mengatakan Amerika Serikat tetap teguh mengakui kedaulatan Kosovo dan keutuhan wilayahnya.
Clinton mengatakan demikian terkait ketegangan yang terus menerus antara pemerintah Kosovo yang berpenduduk etnik Albania dan pemerintah Serbia, yang tidak mengakui proklamasi kemerdekaan Kosovo tahun 2008.
Clinton juga mengatakan Amerika Serikat ingin melihat kekuasaan hukum berlaku di seluruh Kosovo yang dilanda masalah korupsi dan kepentingan etnik Serbia dan Albania yang saling bersaing.
Kroasia dijadwalkan bergabung dengan blok 27 negara itu bulan Juli tahun depan. Negara itu sudah anggota NATO.
Clinton berkunjung di ibukota Kroasia, Zagreb, dalam rangka lawatannya ke Balkan barat. Dalam pertemuan dengan Presiden Kroasia Ivo Josipovic dan Perdana Menteri Zoran Milanovic, Clinton membicarakan hubungan bilateral, keadaan ekonomi global dan peranan Kroasia di kawasan itu. Clinton menyatakan minat perusahaan-perusahaan Amerika untuk menanamkan modal di Kroasia.
Menteri Luar Negeri Clinton setibanya di Zagreb dari Pristina, menegaskan kembali dukungan Washington atas Kosovo yang merdeka, dengan mengatakan Amerika Serikat tetap teguh mengakui kedaulatan Kosovo dan keutuhan wilayahnya.
Clinton mengatakan demikian terkait ketegangan yang terus menerus antara pemerintah Kosovo yang berpenduduk etnik Albania dan pemerintah Serbia, yang tidak mengakui proklamasi kemerdekaan Kosovo tahun 2008.
Clinton juga mengatakan Amerika Serikat ingin melihat kekuasaan hukum berlaku di seluruh Kosovo yang dilanda masalah korupsi dan kepentingan etnik Serbia dan Albania yang saling bersaing.
