Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan para pakar militer Amerika yakin pesawat-pesawat Rusia yang dikerahkan ke pangkalan udara di Suriah adalah untuk perlindungan pasukan dan aset Rusia di lapangan.
Tetapi Kerry mengatakan hari Selasa (22/9) masih tidak jelas apa tujuan jangka panjang Rusia meningkatkan kehadiran militer di Suriah. Ia mengatakan kalau Rusia mencari lingkaran pengaruh di Timur Tengah, Rusia melakukannya dengan cara yang aneh, dengan mendukung pemerintah Suriah yang bertanggung jawab atas kekejaman.
“Dukungan pada Assad adalah dukungan pada minoritas Syiah yang telah menjatuhkan bom drum terhadap rakyatnya, yang telah meracuni rakyat dengan gas, kejahatan perang, yang telah melaparkan rakyatnya, dan menyiksa rakyatnya.”
Rusia telah mengatakan mereka ingin mengalahkan kelompok militan Negara Islam (ISIS), tetapi tidak mau bergabung dengan koalisi yang dipimpin Amerika yang mempunyai sasaran yang sama.
Kerry mengatakan ia berharap Rusia dan Iran – satu lagi sekutu utama Suriah – bersedia berusaha untuk mencapai perdamaian di Suriah.
“Tetapi, jika Rusia berada di sana untuk mendukung Assad dan hanya berada di sana untuk memberi Assad perasaan bahwa ia tidak perlu berunding, ini saya kira adalah masalah bagi Suriah . . dan bagi setiap orang yang ingin mengakhiri konflik yang sudah berlangsung terlalu lama.”
Utusan PBB urusan Suriah meluncurkan usaha lagi hari Selasa untuk memulai pembicaraan perdamaian mengenai Suriah. Staffan de Mistura mengumumkan rencananya pada para pimpinan empat kelompok kerja. Rencana itu mengharuskan semua pihak turut dalam pembicaraan dalam kelompok-kelompok yang meninjau masalah politik dan hukum, soal-soal militer dan kontra-terorisme.
Pernyataan Jenewa tahun 2012 mengenai Suriah menetapkan peta jalan untuk transisi ke demokrasi dan tetap sebagai dasar penyelesaian damai.
Rencana tersebut mencakup pembentukan pemerintah sementara sebelum pemilu demokratis.Tetapi, Amerika telah mengatakan Assad tidak mempunyai tempat dalam masa depan Suriah. [gp]
