Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berada di Berlin hari Selasa (22/6) untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Jerman dan untuk ambil bagian dalam konferensi mengenai masa depan politik Libya.
Jerman dan PBB menjadi tuan rumah konferensi hari Rabu (23/6) di Berlin, yang ingin memanfaatkan upaya-upaya sebelumnya untuk mewujudkan penghentian permanen perang di Libya dan mendukung pemerintahan yang stabil.
Utusan Khusus AS untuk Libya Richard Norland mengatakan pembicaraan di sana akan memberikan momentum bagi langkah-langkah yang perlu diambil segera agar pemilu dapat diselenggarakan pada bulan Desember, termasuk di antaranya membangun landasan konstitusional dan hukum untuk pemilu itu.
Norland mengatakan kepada wartawan hari Senin (21/6) bahwa konferensi itu juga akan menampilkan penekanan terhadap para pejuang asing yang meninggalkan Libya.
Libya telah mengalami instabilitas politik sejak pemberontakan dukungan NATO tahun 2011 menyingkirkan pemimpin lama Moammar Gaddafi dari kekuasaannya. Pemerintah yang saling bersaingan bekerja di tempat-tempat terpisah di negara itu selama bertahun-tahun sebelum kesepakatan gencatan senjata pada Oktober lalu, yang mencakup tuntutan agar semua pejuang dan tentara bayaran asing meninggalkan Libya dalam waktu 90 hari.
Norland juga mengatakan para hadirin di konferensi Berlin itu akan membahas “tindakan destabilisasi yang dilakukan kelompok-kelompok bersenjata dan terorisme,” seraya mengutip serangan baru-baru ini di Libya yang diklaim militan ISIS.
Para pejabat Departemen Luar Negeri AS juga menyoroti perlunya menghadapi mereka yang menyangkal atau mendistorsi Holokos. Topik itu akan menjadi pokok pembicaraan antara Blinken dan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas pekan ini.
Mengalahkan ISIS akan menjadi fokus konferensi lainnya yang diselenggarakan Blinken dan Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio sewaktu Blinken mengunjungi Roma pada persinggahan berikutnya dalam lawatannya ke Eropa. Ia juga dijadwalkan ambil bagian dalam konferensi tingkat menteri di Italia yang membahas tentang Suriah dan bantuan kemanusiaan di negara itu.
Lawatan ke Eropa itu juga akan membawa Blinken ke Perancis untuk bertemu Presiden Emmanuel Macron, menindaklanjuti pertemuan Presiden Joe Biden baru-baru ini dengan sekutu-sekutunya di kawasan untuk meningkatkan hubungan trans-Atlantik.
Ia juga dijadwalkan mengunjungi Vatikan, di mana agenda pertemuannya akan mencakup mengatasi perubahan iklim dan perdagangan manusia. [uh/ka]