Tautan-tautan Akses

Menlu Australia Desak Warganya yang Ingin Tinggalkan Lebanon untuk Ambil Penerbangan Paling Awal 


Sejumlah penumpang tampak mengantre di Bandara Internasional Beirut-Rafic Al Hariri di Beirut, Lebanon, pada 2 Oktober 2024. (Foto: Reuters/Yara Abi Nader)
Sejumlah penumpang tampak mengantre di Bandara Internasional Beirut-Rafic Al Hariri di Beirut, Lebanon, pada 2 Oktober 2024. (Foto: Reuters/Yara Abi Nader)

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mendesak warga Australia yang ingin meninggalkan Lebanon untuk mengambil penerbangan pertama yang tersedia.

Wong mengatakan kepada wartawan di Geelong bahwa ia prihatin terhadap warga Australia Lebanon dan bahwa pemerintahnya telah berupaya mengamankan kursi pada penerbangan komersial yang keluar dari Lebanon, sementara Bandara Beirut masih buka.

Ia mengatakan, 1.700 warga Australia dan anggota keluarga dekat mereka telah mendaftar ke Departemen Dalam Negeri dan Perdagangan, yang telah menyatakan bahwa mereka ingin meninggalkan Lebanon.

Wong juga mengatakan bahwa pesawat Angkatan Udara Australia (RAAF) telah ditempatkan di Siprus, dekat Lebanon, seandainya diperlukan untuk menerbangkan warga Australia keluar dari negara itu.

“Kami telah menempatkan pesawat RAAF di Siprus sebagai bagian dari rencana darurat kami, seperti yang Anda perkirakan. Pada tahap ini, sementara Bandara Beirut tetap buka, fokus kami adalah penerbangan komersial dan 500 kursi yang telah saya umumkan hari ini,” kata Wong.

Meluasnya Perang Israel-Hamas ke Lebanon Selatan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:23 0:00

Wong juga mengecam serangan Iran terhadap Israel dan menyerukan deeskalasi pada konflik yang kini tengah berlangsung di kawasan.

Rabu (2/10) malam, serangan udara Israel menghantam sebuah gedung apartemen di dekat pusat ibu kota Lebanon, Beirut – serangan Israel yang kedua ke Beirut dalam minggu ini.

Sedikitnya enam orang tewas dan tujuh lainnya terluka di distrik permukiman Bashoura.

Warga melaporkan bau seperti belerang setelah serangan itu, dan Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon menuduh Israel menggunakan bom fosfor yang dilarang secara internasional.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia sebelumnya menuduh Israel menggunakan peluru pembakar fosfor di kota-kota dan desa-desa di Lebanon selatan yang dilanda konflik.

Beberapa serangan juga dilaporkan di pinggiran selatan Kota Beirut, di daerah-daerah yang diberi peringatan evakuasi oleh tentara Israel. Daerah yang terkena serangan di pusat Kota Beirut tidak termasuk dalam peringatan tersebut. [rd/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG