Menteri Luar Negeri Palestina hari Kamis (11/1) mengatakan Belanda bisa berperan penting dalam menengahi perundingan damai di Timur Tengah.
Riad Malki berbicara di kota Ramallah, Tepi Barat bersama Menlu Belanda Halbe Zijlstra.
Zijlstra, yang juga bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas hari Kamis, mengatakan kedua menlu telah membahas situasi di wilayah tersebut setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Ia mengatakan pemerintah Belanda "menyatakan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara sesuai degan garis-garis perbatasan tahun 1967 di mana Yerusalem menjadi ibu kota bagi kedua bangsa dan dua negara." [my/ii]