Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan seorang pejabat Korea Utara menyatakan dukungan kuat dan kepercayaan terhadap hubungan kedua negara dalam pertemuan pada Senin (18/12), kata Beijing, ketika negara-negara lain mengutuk uji coba rudal terbaru Pyongyang.
“Persahabatan tradisional antara China dan Korea Utara… adalah aset berharga yang dimiliki bersama oleh kedua belah pihak,” kata Wang kepada Pak Myong Ho, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara yang memimpin delegasi ke Beijing.
“Dalam menghadapi situasi internasional yang bergejolak, China dan Korea Utara selalu dengan tegas mendukung dan mempercayai satu sama lain, menunjukkan signifikansi strategis kerja sama bilateral yang bersahabat,” tambah Wang, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China.
Korea Utara pada Senin memperpanjang daftar uji coba senjatanya yang memecahkan rekor tahun ini dengan peluncuran rudal kelas rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM) yang memiliki potensi jangkauan mencakup seluruh Amerika Serikat, menurut Kementerian Pertahanan Jepang.
Pernyataan tentang pertemuan antara Wang dan Pak di Beijing menunjukkan bahwa kedua belah pihak "bertukar pandangan mengenai isu-isu yang menjadi perhatian bersama" namun tidak memberikan rincian spesifik mengenai apa yang dibahas.
Saat ditanya mengenai reaksi China terhadap peluncuran rudal tersebut pada konferensi pers rutin Kementerian Luar Negeri pada Senin malam, juru bicara Wang Wenbin mengatakan Beijing telah “mencatat perkembangan terkini."
“Masalah semenanjung itu rumit dan ruwet,” katanya, seraya menambahkan bahwa “pencegahan dan tekanan militer” hanya akan meningkatkan ketegangan.
"Kami berharap semua pihak terkait akan... mengambil tindakan praktis untuk mendorong kemajuan menuju penyelesaian politik, dan menjaga perdamaian dan stabilitas di semenanjung."
China adalah pendukung utama politik dan ekonomi Korea Utara, tetapi hubungan keduanya terhenti setelah Pyongyang menutup perbatasannya pada tahun 2020 menyusul merebaknya pandemi COVID-19.
Saat ini terdapat tanda-tanda bahwa negara yang terisolasi secara diplomatik tersebut mulai membuka kembali aktivitasnya, dengan pemimpin Kim Jong Un serta sejumlah pejabat dan atlet melakukan perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir.
Pada hari Sabtu, kantor berita Korea Utara KCNA mengatakan Pak sedang memimpin delegasi ke Beijing dan telah “bertukar pandangan tentang… memperkuat hubungan bilateral pada 2024” dengan sejawatnya dari China, Sun Weidong. [ab/uh]
Forum