WASHINGTON DC —
Menlu Clinton Senin pagi memimpin rapat staf di Departemen Luar Negeri di mana juru bicara Victoria Nuland mengatakan dia disambut dengan tepuk tangan dan menerima hadiah berupa sebuah helm sepak bola Amerika dengan logo Departemen Luar Negeri dan sebuah seragam sepak bola dengan nomor 112 , menandakan jumlah negara yang telah ia kunjungi selama menjabat sebagai Menlu.
"Namun Hillary Clinton langsung ingin bekerja. Jadi kita melakukan apa yang kita selalu lakukan dalam pertemuan itu, yaitu berkeliling ruangan dan ia mendengar laporan dari semua orang tentang apa yang mereka kerjakan dan apa yang akan terjadi ke depan," ujar Nuland.
Clinton mendengar tentang persiapan kunjungan Presiden Afghanistan Hamid Karzai ke Washington pekan ini. Dia juga membahas temuan penyelidikan serangan tahun lalu terhadap misi Amerika di Benghazi, Libya yang menewaskan empat warga Amerika, termasuk Duta Besar Chris Stevens. Nuland mengatakan Clinton memberitahu stafnya bahwa dia ingin setiap rekomendasi laporan itu "segera diterapkan" sebelum penggantinya dilantik.
Presiden Barack Obama ingin Senator Massachusetts John Kerry menjadi Menlu Amerika yang baru setelah Clinton mundur.
Nuland mengatakan Clinton dan Kerry telah berbicara hampir setiap hari sejak presiden mengumumkan pilihannya, dan para pejabat Departemen Luar Negeri memberikan pengarahan kepada Kerry dalam persiapan sidang konfirmasinya.
Nuland mengatakan Clinton akan memberikan kesaksian di hadapan Kongres mengenai serangan Benghazi selagi dia masih menjabat sebagai Menlu. Ia menambahkan, "Harapan kami adalah Clinton akan dapat memberikan kesaksian sebagai Menlu yang menjabat. Kami juga akan menghadiri sidang-sidang konfirmasi. Dan semua ini jelas merupakan persiapan menjelang transisi."
Clinton tinggal dekat dengan rumah agar dokter dapat memonitor pengencer darah yang meluluhkan gumpalan darah di belakang telinga kanannya. Kemungkinan besar dia tidak akan melakukan perjalanan ke luar negeri sebelum ia mundur.
"Namun Hillary Clinton langsung ingin bekerja. Jadi kita melakukan apa yang kita selalu lakukan dalam pertemuan itu, yaitu berkeliling ruangan dan ia mendengar laporan dari semua orang tentang apa yang mereka kerjakan dan apa yang akan terjadi ke depan," ujar Nuland.
Clinton mendengar tentang persiapan kunjungan Presiden Afghanistan Hamid Karzai ke Washington pekan ini. Dia juga membahas temuan penyelidikan serangan tahun lalu terhadap misi Amerika di Benghazi, Libya yang menewaskan empat warga Amerika, termasuk Duta Besar Chris Stevens. Nuland mengatakan Clinton memberitahu stafnya bahwa dia ingin setiap rekomendasi laporan itu "segera diterapkan" sebelum penggantinya dilantik.
Presiden Barack Obama ingin Senator Massachusetts John Kerry menjadi Menlu Amerika yang baru setelah Clinton mundur.
Nuland mengatakan Clinton dan Kerry telah berbicara hampir setiap hari sejak presiden mengumumkan pilihannya, dan para pejabat Departemen Luar Negeri memberikan pengarahan kepada Kerry dalam persiapan sidang konfirmasinya.
Nuland mengatakan Clinton akan memberikan kesaksian di hadapan Kongres mengenai serangan Benghazi selagi dia masih menjabat sebagai Menlu. Ia menambahkan, "Harapan kami adalah Clinton akan dapat memberikan kesaksian sebagai Menlu yang menjabat. Kami juga akan menghadiri sidang-sidang konfirmasi. Dan semua ini jelas merupakan persiapan menjelang transisi."
Clinton tinggal dekat dengan rumah agar dokter dapat memonitor pengencer darah yang meluluhkan gumpalan darah di belakang telinga kanannya. Kemungkinan besar dia tidak akan melakukan perjalanan ke luar negeri sebelum ia mundur.