Tautan-tautan Akses

Menlu Iran dan Malaysia Bahas Kekerasan di Tepi Barat dan Penodaan Al-Qur’an


Menlu Iran Hossein Amirabdollahian (foto: dok).
Menlu Iran Hossein Amirabdollahian (foto: dok).

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada hari Senin (21/8) mengatakan bahwa Israel merupakan satu-satunya aktor jahat di kawasan itu. Ia menyebut negara Yahudi itu “penjajah” dan “penyerang.”

Amirabdollahian mengatakan, ia berharap dunia Muslim dapat memberikan “dukungan lebih kuat kepada bangsa Palestina dan gerakan perlawanan mereka.”

Iran memutus hubungan dengan Israel setelah revolusi Islam tahun 1979. Para pejabat negara itu juga telah berulang kali menyerukan penghancuran Israel.

Di sisi lain, Israel menganggap Iran sebagai ancaman terbesarnya dan bersumpah akan menghentikan Iran mendapatkan bom nuklir, sesuatu yang dibantah keras oleh Teheran.

Amirabdollahian menyampaikan pernyataan itu pada konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir yang sedang berkunjung.

Ia juga memperingatkan Swedia dan Denmark bahwa mereka harus memerhatikan “pertumbuhan ekstremisme, kekerasan, dan terorisme.”

Swedia khususnya mendapat kecaman keras dari negara-negara Muslim karena membiarkan terjadinya penodaan Al-Qur’an di muka umum, yang sebagian besarnya dilakukan oleh seorang pencari suaka asal Irak, yang mengatakan bahwa ia menggunakan kebebasannya berpendapat untuk mengkritik Islam.

Sebagai akibatnya, Amirabdollahian mengatakan, menteri-menteri Dewan Kerja Sama Islam telah membahas gagasan untuk memboikot produk-produk Swedia dan Denmark. [rd/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG