Menteri luar negeri Iran, Selasa (28/12), mengatakan pihak-pihak yang terlibat dalam pembicaraan nuklir yang berlangsung di Wina dapat mencapai kesepakatan "dalam waktu dekat".
Beberapa perunding dari Iran dan lima kekuatan dunia melanjutkan diskusi di ibu kota Austria itu pada Senin (27/12), yang bertujuan untuk memulihkan perjanjian nuklir tahun 2015.
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengungkapkan selama ada "niat baik", kesepakatan tersebut dapat disepakati dengan cepat.
Presiden Donald Trump saat itu menarik Amerika Serikat dari perjanjian yang membatasi program nuklir Teheran pada 2018.
Trump juga memberlakukan sanksi secara besar-besaran terhadap Iran, termasuk sektor perminyakannya – sektor perekonomian yang penting dari negara Teluk tersebut.
Iran menegaskan AS dan sejumlah kekuatan lainnya berjanji untuk mengizinkan Iran mengekspor minyak mentahnya sebagai bagian dari perjanjian baru itu. [mg/jm]