Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, melawat ke Yunani dan Turki, Selasa (25/8), dalam usaha meredakan ketegangan antara kedua negara bertetangga itu menyusul konflik hak eksplorasi minyak dan gas di wilayah timur Laut Tengah.
Kunjungan Maas berlangsung sementara Yunani memulai latihan militer yang melibatkan angkatan laut dan udaranya di perairan antara Pulau Kreta dan Pulau Kastellorizo, atau dekat kawasan di mana Turki mengirim sebuah kapal riset yang dikawal dua kapal perang untuk mensurvei deposit minyak dan gas di dasar laut.
Menyusul aksi Yunani, Kementerian Pertahanan Turki mengeluarkan pernyataan bahwa kapal-kapal angkatan laut Turki dan negara-negara sekutunya juga akan melakukan latihan maritim di wilayah timur Laut Tengah, Selasa (25/8) selama beberapa jam. Belum jelas negara-negara mana yang akan terlibat, namun Turki mengatakan, latihan itu ditujukan untuk meningkatkan koordinasi dan operasi antarnegara.
“Turki dan Yunani adalah sama-sama sekutu NATO. Satu-satunya solusi dalam menyelesaikan sengketa mengenai deposit minyak dan gas adalah melalui dialog dan hukum internasional,” kata Haas, sebelum berangkat mengunjungi kedua negara itu.
Yunani mengatakan, perairan di mana Oruc Reis, kapal riset Turki, beroperasi adalah bagian dari zona ekonomi eksklusifnya, dan menuntut Turki menarik mundur kapal itu. Ankara malah menanggapi dengan memperpanjang operasi kapal risetnya hingga 27 Agustus.
Ketegangan yang meningkat membangkitkan kekhawatiran akan terjadinya bentrokan fisik, mengingat kedua negara hampir tiga kali terlibat perang sejak pertengahan 1970-an. [ab/uh]