Tautan-tautan Akses

Menlu Korut: Trump Menyulut Sumbu Perang di Semenanjung Korea


Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho (foto: dok).
Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho (foto: dok).

Menteri Luar Negeri Korea Utara mengatakan presiden Donald Trump telah menyulut sumbu perang di Semenanjung Korea dengan mengancam bahwa Amerika akan menghancurkan Korea Utara jika diserang negara komunis itu. Trump mengatakan hal itu dalam pidato di depan sidang Majelis Umum PBB bulan lalu.

"Kita dapat katakan bahwa Trump telah menyulut sumbu perang terhadap kami dengan mengeluarkan pernyataannya yang militeristik dan penuh khayalan di PBB,” kata Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho kepada kantor berita Rusia TASS. Ditambahkan, Amerika harus bertindak secara rasional dan berhenti memprovokasi Korea Utara.

Sementara Trump mempertimbangkan kemungkinan serangan militer terhadap Korea Utara, militer Amerika, bersama Korea Selatan dan Jepang, melakukan unjuk kekuatan gabungan terhadap Pyongyang dengan latihan peluncuran misil di pantai barat dan timur Semenanjung Korea hari Selasa (10/10).

Trump, yang menemui para anggota tim keamanan nasional, membahas berbagai opsi untuk menanggapi agresi Korea Utara dalam bentuk apapun atau, jika perlu, mencegah Korea Utara mengancam Amerika dan sekutu-sekutunya dengan senjata nuklir, menurut pernyataan sekretaris pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders.

“Saya pikir ini pasti merujuk pada serangan pencegahan terhadap serangan nuklir Korea Utara,” kata analis keamanan regional Universitas Troy Seoul, Daniel Pinkston.

Menurut Gedung Putih dalam pertemuan itu Trump mendapat briefing dari Menteri Pertahanan James Mattis dan Ketua Gabungan Kepala Syaf Jenderal Joseph Dunford.

Pertemuan dilakukan bertepatan dengan dua latihan peluncuran misil di lepas pantai Laut Jepang dan Laut Kuning dengan pesawat pembom strategis dan jet tempur sekutu.

Trump hari Senin dalam pesan Twitter mengatakan kebijakan Amerika selama seperempat abad terhadap Korea Utara telah menemui kegagalan. Dua hari sebelum itu Trump mengatakan melalui media sosial bahwa Pyongyang telah melanggar berbagai kesepakatan “sebelum tinta perjanjian kering, sehingga membuat perunding Amerika tampak bodoh. Maaf, tetapi hanya satu hal yang akan mendatangkan hasil!.”

Trump tidak memberikan penjelasan lebih jauh apa yang dimaksudnya dengan satu hal itu.

Kepemimpinan Korea Utara belum lama ini mengatakan kepada para legislator Rusia bahwa setelah melakukan modernisasi Pyongyang memiliki misil balistik dengan daya jangkau 3.000 kilometer yang dapat mencapai wilayah Amerika, menurut laporan kantor berita Interfax hari Selasa.

Diplomat senior Amerika, Jepang, dan Korea Selatan akan bertemu tanggal 18 bulan ini di Seoul untuk membahas ancaman misil dan nuklir Korea Utara yang terus berubah, menurut kementerian luar negeri Korea Selatan. [ds]

Recommended

XS
SM
MD
LG