Menteri Luar Negeri Arab Saudi akan mengunjungi Teheran, langkah terbaru dalam pemulihan hubungan diplomatik antara dua negara yang bersaing di Timur Tengah, menurut sebuah pernyataan pemerintah Iran hari Jumat (16/6).
Pernyataan itu mengatakan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan akan bertemu dengan mitranya dari Iran, Hossein Amirabdollahian, pada Sabtu (17/6). Pangeran Faisal juga diperkirakan akan membuka kembali kedutaan besar negara kerajaan itu di Teheran secara resmi.
Kedua negara itu melanjutkan pekerjaan misi diplomatiknya di negara lain dalam beberapa minggu terakhir.
Kunjungan para menteri luar negeri Saudi dan Iran ke beberapa negara dilakukan setelah kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Arab Saudi pada awal Juni. Pada Maret, Iran dan Arab Saudi setuju untuk membangun kembali hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan setelah tujuh tahun ketegangan.
Itu adalah sebuah terobosan diplomatik besar yang dimediasi oleh China, menurunkan kemungkinan konflik lebih lanjut antara Riyadh dan Teheran – baik secara langsung maupun dalam konflik proksi di sekitar wilayah tersebut.
Iran telah disalahkan atas serangkaian serangan dalam beberapa tahun terakhir setelah penarikan sepihak Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia pada 2018, termasuk yang menargetkan jantung industri minyak Arab Saudi pada 2019, yang untuk sementara mengurangi separuh produksi minyak mentah Saudi.
Hubungan antara Iran yang mayoritas Syiah dan Arab Saudi yang mayoritas Sunni telah lama tegang. Kerajaan Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016 setelah pengunjuk rasa menyerbu pos-pos diplomatik Saudi di sana. Arab Saudi telah mengeksekusi seorang ulama Syiah terkemuka bersama 46 orang lainnya beberapa hari sebelumnya, yang memicu demonstrasi tersebut. [pp/ft]
Forum