Menteri Luar Negeri Thailand mendamprat Perdana Menteri terguling Thaksin Shinawatra, dengan menuduhnya menghasut demonstrasi maut di jalan-jalan di Bangkok dan menyebut bekas Perdana Menteri itu sebagai “teroris berdarah.”
Dalam komentarnya hari Senin di sela-sela pertemuan puncak nuklir global di Washington, Kasit Piromya menyamakan Thaksin dengan diktator Hitler, Mussolini dan Stalin. Para pejabat Thailand dalam konferensi itu meminta kepada masyarakat internasional agar mendesak demonstran anti-pemerintah supaya berunding dengan pemerintah untuk menghindarkan campur tangan militer.
Juga hari Senin, pimpinan angkatan darat yang berpengaruh di Thailand menyerukan agar parlemen dibubarkan dan pemilu segera diadakan sebagai cara terbaik untuk mengakhiri demonstrasi anti-pemerintah.
Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva mengatakan, sekelompok orang bertindak seperti teroris dan termasuk di antara kelompok demonstran demokrasi. Mereka menginginkn perubahan besar dalam pemerintahan.
Jenderal Anupong Paojinda mengatakan ia tidak ingin menggunakan kekuatan militer terhadap ribuan demonstran kaos merah yang menuntut peletakan jabatan Perdana Menteri Abhisit .
Jenderal itu juga mengatakan pembubaran parlemen tampaknya adalah langkah yang wajar untuk diambil.
