Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mendesak Bangladesh agar mengakhiri perseteruan internal, pada hari pertama kunjungannya ke Bangladesh, negara yang oleh Washington dipandang sebagai sekutu penting.
Berbicara dengan wartawan, Hillary Clinton mengatakan Amerika ingin melihat Bangladesh dan demokrasi di negara itu berhasil tetapi demonstrasi dengan kekerasan menuntut biaya mahal, khususnya bagi warga Bangladesh termiskin dan paling rentan. Ia mendesak pemerintah agar menganggap serius hilangnya para aktivis oposisi.
Menjelang kedatangan Clinton, para pejabat dari kedua negara telah berbicara tentang meningkatkan hubungan strategis antara Washington dan Dhaka ke babak yang baru. Para pejabat Bangladesh mengatakan mereka ingin mendorong lebih banyak investasi dari Amerika dan ingin mendapat akses lebih besar ke pasar Amerika.
Namun Clinton mengatakan agar hal itu terjadi, Bangladesh harus menyingkirkan perseteruan internal, dan mengakhiri kekerasan. Menurut Clinton, kekerasan dan penghilangan orang mengirim sinyal negatif kepada masyarakat internasional tentang iklim investasi di Bangladesh.
Menteri Clinton memuji Bangladesh atas kebijakan toleransi nol negara itu terhadap terorisme dan atas kerjasamanya dengan Amerika untuk memastikan bahwa ekstrimis tidak dapat menggunakan Bangladesh sebagai titik transit atau pelatihan untuk melakukan kekerasan di Bangladesh atau di negara-negara lain.
Sehari setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Sheikh Hasina, Menlu AS Hillary Clinton memuji karya pemenang hadiah Nobel Muhammad Yunus dalam pertemuan tertutup di Bangladesh.
Pemerintahan Perdana Menteri itu menyingkirkan Yunus yang berusia 71 tahun dari jabatan direktur pelaksana perintis kredit mikro Bank Grameen tahun lalu dalam perselisihan usia pensiun. Penyingkiran Yunus dikecam Amerika.
Hari Minggu Hillary Clinton akan terbang ke India, persinggahan terakhir dalam lawatan tiga negara Asia yang diawali di Tiongkok.
Berbicara dengan wartawan, Hillary Clinton mengatakan Amerika ingin melihat Bangladesh dan demokrasi di negara itu berhasil tetapi demonstrasi dengan kekerasan menuntut biaya mahal, khususnya bagi warga Bangladesh termiskin dan paling rentan. Ia mendesak pemerintah agar menganggap serius hilangnya para aktivis oposisi.
Menjelang kedatangan Clinton, para pejabat dari kedua negara telah berbicara tentang meningkatkan hubungan strategis antara Washington dan Dhaka ke babak yang baru. Para pejabat Bangladesh mengatakan mereka ingin mendorong lebih banyak investasi dari Amerika dan ingin mendapat akses lebih besar ke pasar Amerika.
Namun Clinton mengatakan agar hal itu terjadi, Bangladesh harus menyingkirkan perseteruan internal, dan mengakhiri kekerasan. Menurut Clinton, kekerasan dan penghilangan orang mengirim sinyal negatif kepada masyarakat internasional tentang iklim investasi di Bangladesh.
Menteri Clinton memuji Bangladesh atas kebijakan toleransi nol negara itu terhadap terorisme dan atas kerjasamanya dengan Amerika untuk memastikan bahwa ekstrimis tidak dapat menggunakan Bangladesh sebagai titik transit atau pelatihan untuk melakukan kekerasan di Bangladesh atau di negara-negara lain.
Sehari setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Sheikh Hasina, Menlu AS Hillary Clinton memuji karya pemenang hadiah Nobel Muhammad Yunus dalam pertemuan tertutup di Bangladesh.
Pemerintahan Perdana Menteri itu menyingkirkan Yunus yang berusia 71 tahun dari jabatan direktur pelaksana perintis kredit mikro Bank Grameen tahun lalu dalam perselisihan usia pensiun. Penyingkiran Yunus dikecam Amerika.
Hari Minggu Hillary Clinton akan terbang ke India, persinggahan terakhir dalam lawatan tiga negara Asia yang diawali di Tiongkok.