KTT G20 di Osaka, Jepang, yang dimulai sejak hari Jumat (28/6) tidak saja diisi dengan berbagai pertemuan tingkat tinggi dan pertemuan bilateral dan multilateral, tetapi juga pertemuan santai di antara para pemimpin dan pejabat negara yang hadir.
Tak terkecuali dengan Presiden Joko Widodo yang melangsungkan pertemuan santai dengan dua menteri Arab Saudi, yaitu Menteri Energi Khalid Al-Falih dan Menteri Luar Negeri Ibrahim Abdulaziz Al-Assaf. Dalam pertemuan itu, Jokowi didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sri Mulyani mengatakan kepada Presiden Jokowi bahwa kedua menteri Arab Saudi yang berbicara dengannya adalah teman lamanya. Keakraban tampak jelas di antara mereka.
Ketika melihat Retno Marsudi, kedua pejabat tinggi Arab Saudi itu juga segera menyapa dengan, “Apa kabar saudariku?”
Kedua Menteri Arab Saudi itu menyampaikan pujian kepada Presiden Jokowi betapa beruntungnya ia memiliki dua menteri perempuan terbaik di dunia.
“Anda memiliki dua menteri perempuan terbaik di dunia. Mereka sangat bersemangat,” ujar keduanya secara bergantian kepada Presiden.
Sri Mulyani, yang pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia antara tahun 2010-2016, pada Juli 2016 ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi menteri keuangan. Tahun 2018 lalu ia menerima The Best Minister Award di World Government Summit di Dubai, UEA.
Sementara Retno Marsudi, yang menjabat sejak Oktober 2014, dikenal sebagai diplomat ulung yang gigih memperjuangkan nasib Palestina di forum-forum dunia, termasuk di Dewan Keamanan PBB di mana Indonesia sempat menjadi ketua selama Mei lalu. Ia juga tak segan-segan memperjuangkan nasib pengungsi minoritas Muslim-Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh, karena aksi kekerasan di negara bagian Rakhine.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah bagian dari rombongan menteri yang mendampingi presiden di KTT G20, yang antara lain diikuti oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong. (em)