Menteri Kehakiman Lebanon Marie-Claude Najm, telah mengundurkan diri. Ia adalah menteri ketiga yang meninggalkan kabinet sejak ledakan besar-besaran di Beirut pekan lalu.
Menteri Lingkungan Hidup Demanios Kattar mundur hari Minggu malam, seraya menyebut pemerintah “lemah dan mandul.” Menteri Informasi Manal Abdel-Samad mengundurkan diri Minggu pagi.
Beberapa menteri lainnya juga kabarnya sedang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri. Rapat kabinet dijadwalkan berlangsung hari Senin (10/8).
Sementara itu, sedikitnya delapan legislator telah mengumumkan mereka mundur dari parlemen yang dijadwalkan bersidang akhir pekan ini.
Para pemimpin dunia hari Minggu (9/8) menjanjikan hampir 300 juta dolar bagi Lebanon untuk membantu negara itu pulih dari ledakan di Beirut.
Lebih dari 30 pemimpin, yang bertemu dalam telekonferensi atas permintaan Presiden Perancis Emmanuel Macron, menyatakan “bantuan tersebut harus tepat waktu, memadai dan konsisten dengan kebutuhan rakyat Lebanon… dan disampaikan langsung kepada masyarakat Lebanon, dengan cara paling efisien dan transparan.”
Dana itu tidak akan dikaitkan dengan reformasi politik atau kelembagaan, sebut kantor Macron. Namun, lanjut pernyataan itu, komitmen bantuan tersebut juga dibuat untuk dukungan jangka panjang yang akan bergantung pada perubahan yang dilakukan pihak berwenang.
Negara-negara berpengaruh dunia menekankan tentang transparansi penggunaan dana bantuan, karena bersikap hati-hati mengenai pengiriman bantuan untuk pemerintah yang dianggap korup oleh banyak warga Lebanon, dan juga mengemukakan kekhawatiran mengenai pengaruh Iran melalui kelompok Syiah Hizbullah.
Macron, yang mengunjungi Beirut hari Kamis, mengemukakan dalam telekonferensi itu bahwa negara-negara yang berpartisipasi memberi bantuan harus mengesampingkan perbedaan pendapat di antara mereka dalam mendukung rakyat Lebanon, dan bahwa bantuan harus dikoordinasikan oleh PBB. [uh/ab]