Dalam sebuah video yang dirilis ke media-berita, pemimpin Taliban Pakistan Hakimullah Mehsud mengatakan kelompoknya terbuka untuk berbicara dengan pemerintah jika Pakistan memutuskan hubungan dengan Amerika. Mehsud juga mengatakan meminta Taliban untuk meletakkan senjata mereka sebelum negosiasi dilangsungkan bukan suatu pilihan.
Pada Jumat (28/12), Menteri Informasi provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Mian Iftikhar Hussain memberitahu VOA bahwa pemerintah tidak meminta Taliban meletakkan senjata mereka sebelum diadakan dialog yang bermakna.
"Kami belum membicarakan penyerahan senjata. Apa yang kami katakan adalah bahwa kekerasan tidak lagi dilakukan ini penting bagi negosiasi. Kami tahu tradisi kita dan menyerahkan senjata sulit tetapi berjanji untuk tidak lagi melakukan kekerasan sejalan dengan tradisi itu,” ujar Hussain.
Menteri Informasi itu mengatakan kini terserah pada Taliban untuk membentuk tim negosiasi dengan mandat membicarakan perdamaian.
"Kami siap membantu pemerintah federal jika diminta bantuan dalam bernegosiasi dengan Taliban,” ujarnya.
Taliban telah dipersalahkan atas sejumlah serangan di Khyber Pakhtunkhwa. Sebuah bom bunuh diri meledak Sabtu di ibukota provinsi, Peshawar, menewaskan sembilan orang, termasuk seorang menteri utama tingkat provinsi. Pelaku meledakkan bom itu pada pertemuan Partai Nasional Awami. Termasuk di antara yang tewas adalah Bashir Ahmed Bilour, pejabat nomor dua setelah menteri utama provinsi itu.
Amerika telah melancarkan sejumlah serangan pesawat tanpa awak terhadap Taliban dan militan terkait al-Qaida di Pakistan barat laut. Para pejabat keamanan Pakistan mengatakan serangan terbaru terjadi hari Jumat dan menewaskan empat tersangka militan di wilayah kesukuan Waziristan Utara di perbatasan Afghanistan.
Pakistan telah mengutuk serangan itu, dengan mengatakan serangan-serangan itu melanggar kedaulatan Pakistan. Para pejabat Amerika, yang jarang berbicara di depan umum tentang serangan pesawat tanpa awak, mengatakan serangan semacam itu sangat penting dalam memerangi para militan.
Pada Jumat (28/12), Menteri Informasi provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Mian Iftikhar Hussain memberitahu VOA bahwa pemerintah tidak meminta Taliban meletakkan senjata mereka sebelum diadakan dialog yang bermakna.
"Kami belum membicarakan penyerahan senjata. Apa yang kami katakan adalah bahwa kekerasan tidak lagi dilakukan ini penting bagi negosiasi. Kami tahu tradisi kita dan menyerahkan senjata sulit tetapi berjanji untuk tidak lagi melakukan kekerasan sejalan dengan tradisi itu,” ujar Hussain.
Menteri Informasi itu mengatakan kini terserah pada Taliban untuk membentuk tim negosiasi dengan mandat membicarakan perdamaian.
"Kami siap membantu pemerintah federal jika diminta bantuan dalam bernegosiasi dengan Taliban,” ujarnya.
Taliban telah dipersalahkan atas sejumlah serangan di Khyber Pakhtunkhwa. Sebuah bom bunuh diri meledak Sabtu di ibukota provinsi, Peshawar, menewaskan sembilan orang, termasuk seorang menteri utama tingkat provinsi. Pelaku meledakkan bom itu pada pertemuan Partai Nasional Awami. Termasuk di antara yang tewas adalah Bashir Ahmed Bilour, pejabat nomor dua setelah menteri utama provinsi itu.
Amerika telah melancarkan sejumlah serangan pesawat tanpa awak terhadap Taliban dan militan terkait al-Qaida di Pakistan barat laut. Para pejabat keamanan Pakistan mengatakan serangan terbaru terjadi hari Jumat dan menewaskan empat tersangka militan di wilayah kesukuan Waziristan Utara di perbatasan Afghanistan.
Pakistan telah mengutuk serangan itu, dengan mengatakan serangan-serangan itu melanggar kedaulatan Pakistan. Para pejabat Amerika, yang jarang berbicara di depan umum tentang serangan pesawat tanpa awak, mengatakan serangan semacam itu sangat penting dalam memerangi para militan.
